SKK Migas Tawarkan Chevron Kelola Blok Migas di Wilayah Bali dan Indonesia Timur

Mela Syaharani
21 Mei 2025, 09:57
chevron, migas, skk migas
Arief Kamaludin|KATADATA
Chevron
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan perusahaan migas global, Chevron sedang membidik blok migas baru. SKK Migas juga menawarkan Chevron sejumlah wilayah kerja untuk dikelola.

“Kami akan menawarkan potensi migas seperti di daerah Bali serta wilayah Timur yang potensi migasnya cukup besar dan memerlukan investasi yang cukup besar,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat ditemui di sela-sela acara IPA Convex 2025, ICE BSD, Banten, Selasa (20/5).

Djoko menyebut potensi gas di wilayah Timur Indonesia memiliki cadangan kurang lebih 15 triliun kaki kubik (TCF). Dia menyebut penawaran wilayah ini berdasarkan permintaan Chevron yang menginginkan potensi migas berukuran besar, dengan investasi besar sehingga memperoleh hasil yang besar.

“Chevron saat ini sedang mencari blok migas, mengevaluasi, melihat mana yang bisa kami berikan potensi yang cukup besar karena ini kan high risk kan,” ujarnya.

Djoko menyampaikan meski sudah melihat blok migas RI, namun Chevron belum mencapai tahap untuk mengambil data dari pemerintah. Dia menyebut minat Chevron di industri hulu migas RI baru di tahap diskusi awal.

“Nanti pastinya akan dipelajari lebih lanjut, tapi fokus untuk eksplorasi,” ucapnya.

25 Perusahaan Migas Bidik RI

SKK Migas sebelumnya mengatakan ada 25 perusahaan yang berminat untuk mengelola wilayah kerja atau blok migas di Indonesia. “Yang besar ada TotalEnergies, Chevron sudah komitmen untuk datang, Shell juga, Alhamdulillah,” kata Djoko saat ditemui di sela-sela acara IPA Convex 2025, ICE BSD, Banten, Selasa (20/5). 

Djoko menyebut, 25 perusahaan migas yang tertarik ini akan melakukan kegiatan eksplorasi di Indonesia. Selain eksplorasi, ada sebagian perusahaan yang juga melakukan joint study, baik yang sudah menyelesaikan ataupun tengah menjalankan prosesnya.

Mantan Dirjen Migas Kementerian ESDM ini  juga menyampaikan pemerintah menargetkan untuk melelang 60 blok migas selama dua tahun ke depan. Blok tersebut sebagian besar berada di wilayah timur Indonesia.

“Karena potensi terbesar ada di sana. Wilayah barat kan sudah mulai jenuh ya,” kata Djoko. 

Dengan adanya ketertarikan perusahaan-perusahaan migas ini,  pemerintah akan menyediakan data dengan lebih baik. Apalagi menurut Djoko, perusahaan migas yang juga memiliki teknologi maju dan alat canggih yang membuat mereka tertarik untuk melihat potensi migas.

“Target kita kan jelas untuk menaikkan produksi dan terbuka untuk seluruh teknologi yang bisa menaikkan produksi migas,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...