Kementerian ESDM Ungkap Potensi Kembalinya Chevron ke Industri Hulu Migas RI

Mela Syaharani
16 Mei 2025, 17:33
Kementerian ESDM, chevron
Antara
Kementerian ESDM
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan perusahaan migas global, Chevron akan kembali ke industri hulu migas Indonesia. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyebut Indonesia saat ini sedang mempercepat proses lelang 30 wilayah kerja atau blok migas.

“Salah satu pemain migas global adalah Chevron, iya mungkin mereka juga akan kembali. Mereka kan juga cukup lama di Indonesia dan memiliki pengalaman di bidang hulu migas,” kata Yuliot saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (16/5).

Kendati demikian, Kementerian ESDM enggan merincikan blok migas mana yang berpotensi dilirik Chevron. Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tri Winarno mengatakan hal ini bisa menjadi sinyal bagus bagi industri hulu migas.

“Yang jelas kalau Chevron masuk berarti industri migas di Indonesia masih cukup menarik,” ujarnya.

Untuk diketahui, Chevron melalui PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pernah mengelola wilayah kerja minyak dengan jumlah produksi harian tertinggi di Indonesia yakni Blok Rokan, Riau. 

Pengelolaan Chevron di Rokan berakhir setelah dialihkan ke PT Pertamina (Persero) pada 2021, blok tersebut dikelola negara melalui unit usaha Pertamina, yakni PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). 

Menurut beberapa sumber, sejarah pengelolaan migas di Blok Rokan dimulai sebelum kemerdekaan, tepatnya pada 1924. Saat itu, Chevron yang masih bernama Caltex, tengah mencari minyak di Sumatera dan itu Blok Rokan. 

Pada 1971, Chevron menandatangani kontrak pengelolaan Blok Rokan selama 30 tahun. Kontrak tersebut  diperpanjang pada 1992. Saat itu, Chevron mendapat tambahan perpanjangan kontrak hingga 20 tahun.

Selanjutnya pada 2018 pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk mengembalikan pengelolaan migas di Blok Rokan yang  selama ini dikuasai Chevron. Pertamina akan menjadi operator Blok Rokan selama 20 tahun, terhitung dari 2021 sampai 2041.

Selain Blok Rokan, Chevron juga sebelumnya menjadi pengelola proyek Indonesia Deepwater Development (IDD). Posisi Chevron pada akhirnya digantikan oleh perusahaan migas asal Italia, ENI yang menjadi operator proyek dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 82%. 

Penandatanganan perjanjian jual beli saham alias sales purchase agreement (SPA) disepakati oleh Chevron Makassar Limited, Chevron Ganal Limited dan Chevron Rapak Limited dengan ENI Lasmo. 

Penandatanganan alih kelola proyek IDD bakal digelar di Milan, Italia dan disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto secara virtual pada 2023. 

"Selamat kepada Chevron dan ENI, atas penandatanganan pengalihan kepemilikan IDD. Saya berharap acara ini bisa menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan bisnis migas di Indonesia," kata Arifin di Jakarta, Selasa (25/7/23). 

Proyek IDD adalah proyek terintegrasi dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di laut dalam Kutai Basin, dengan kedalaman mencapai 1.000-2.000 meter di bawah permukaan laut.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...