Pertamina Patra Niaga: Realisasi Konsumsi BBM Subsidi Kuartal I di Bawah Kuota

Mela Syaharani
8 Mei 2025, 09:45
BBM Subsidi
Arief Kamaludin|KATADATA
BBM Subsidi
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pertamina Patra Niaga mengatakan realisasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada kuartal 1 2025 masih di bawah target kuota penyaluran. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyampaikan realisasi di bawah kuota didukung melalui pendataan pengguna BBM Subsidi menggunakan QR code.

“Penyaluran energi subsidi triwulan pertama 2025 masih berada dalam koridor kuota yang ditetapkan pemerintah” ujar Heppy saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/5).

Pertamina Patra Niaga menyebut realisasi penyaluran BBM subsidi hingga akhir Maret 2025 untuk Pertalite sebesar sebesar 6,84 juta KL atau 21,9% dari kuota 2025. Sedangkan, realisasi Solar JBT mencapai 4,19 juta KL atau 22,9% dari kuota 2025.

Heppy menyebut penyaluran subsidi energi dilakukan sesuai ketentuan pemerintah. “Kami juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPH Migas, Pemerintah Daerah, Disperindag setempat, dan Aparat Penegak Hukum untuk menjaga ketersediaan energi nasional serta mencegah potensi penyimpangan distribusi,” ucap Heppy.

Skema BLT untuk BBM Subsidi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya mengatakan pemerintah saat ini tengah memfinalkan data penerima subsidi bahan bakar minyak (BBM). Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bantuan nantinya akan akan diberikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). 

Menurut Dadan, saat ini ia telah mendampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bertemu dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti. “Salah satunya mendiskusikan terkait data (BLT). Jadi kelanjutannya kami masih memfinalisasi sisi kesiapan data tersebut,” kata Dadan dikutip Senin (14/4). 

BLT merupakan salah satu skema yang dibahas oleh Kementerian ESDM dalam menyalurkan subsidi energi tepat sasaran. Bahlil menyebut ada dua opsi yang tengah dibahas, salah satunya adalah skema bantuan langsung tunai.

“Satu lagi masih dirumuskan. Ada beberapa opsi tapi belum ada keputusan” ujar Bahilil beberapa waktu lalu. 

Meski begitu, Bahlil saat itu mengatakan jika sudah diputuskan nanti penerapan skema tepat sasaran ini kemungkinan dilakukan secara bertahap pada LPG. Hal ini disebabkan karena subsidi LPG berkaitan erat dengan usaha mikro kecil dan menengah serta ibu rumah tangga.

Bahlil mengatakan dirinya memang mendapatkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menerapkan subsidi tepat sasaran jika hasilnya sudah matang. Namun Bahlil enggan menjawab apakah skema ini akan diterapkan tahun ini atau tahun depan. 

 “Yang terpenting adalah skema yang matang. Jangan sampai keputusan kami itu tidak mencerminkan keputusan yang bagus. Doakan saja,” kata dia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...