Sejak Januari 2008 hingga pertengahan tahun ini, Indonesia dibanjiri sampah impor. Jumlahnya mencapai 6.900 kontainer. Kebanyakan sampah impor berupa kertas dan plastik, tapi ada barang berbahaya lain yang ikut terbawa, seperti infus dan popok bekas.
Terkait hal ini Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Bogor. Ada tiga langkah untuk kendalikan impor sampah. Pertama, maksimalkan potensi sampah dalam negeri. Kedua, percepatan perbaikan tata kelola dan regulasi impor sampah. Ketiga, penegakkan aturan dan pengawasan yang ketat jika ada pelanggaran.
“Pada satu sisi, impor terutama serat kertas dan plastik untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri. Tapi di sisi lain banyak sampah dan limbah yang masuk berpotensi merusak lingkungan jika tidak dapat didaur ulang,” kata Jokowi.