Aksi premanisme yang berbalut organisasi kemasyarakatan (ormas) merajalela. Aktivitas mereka ini mengganggu kegiatan perekonomian. Pembangunan pabrik mobil listrik asal Cina, BYD, di Subang, Jawa Barat mendapatkan gangguan dari sejumlah ormas di sana. Produsen mobil listrik Vietnam, Vinfast, pun merasakan hal yang sama dimintai pungutan liar (pungli) dan para pekerjanya terkena intimidasi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, premanisme akan menyebabkan iklim investasi Indonesia menjadi buruk. Akibatnya, investor akan ogah berinvestasi di tanah air. “(Premanisme) itu pasti akan mengganggu upaya kita untuk menciptakan iklim investasi yang bagus” kata dia pada April lalu.
Menurut laporan World Bank Enterprise Survey 2023, pungli kerap terjadi terhadap kegiatan bisnis di Indonesia. Bukan hanya ormas, pungli juga terjadi di birokrasi dalam pengurusan perizinan maupun pajak. Menurut laporan tersebut, sebanyak 28% perusahaan yang menjadi responden mengakui pernah mengalami pungli saat membuat izin konstruksi dan 14% responden mengalami pungli saat bertemu petugas pajak.
Selain masalah pungli, masalah ketidakpastian hukum dan birokrasi rumit juga sebabkan iklim investasi di Indonesia jadi tak moncer. World Bank B-Ready, indeks kemudahan berbisnis yang dirilis tahunan mencatat bahwa iklim investasi di Indonesia tak sebaik Vietnam.
Dalam hal perpajakan misalnya, World Bank B-Ready mencatat bahwa baru 38% urusan dokumen perpajakan di Indonesia yang dilakukan dengan sistem elektronik. Sementara di Vietnam, 100% urusan dokumen perpajakan dilakukan dengan sistem elektronik.