KATADATA ? Keamanan menjadi faktor penting untuk menarik investor. Sayangnya, di tengah gegap gempita upaya menarik investasi yang dicanangkan pemerintah, Jakarta sebagai gerbang Indonesia masih dipandang sebagai kota yang tidak aman. Demikian survei Unit Intelijen Economist yang dirilis pekan lalu.
Dari 50 kota yang disurvei, Jakarta berada di urutan bontot, bahkan lebih buruk dari Teheran, Iran.
Indeks ini dibuat berdasar empat faktor utama pencipta rasa aman dalam sebuah kota seperti keamanan digital, jaminan kesehatan, keamanan infrastruktur dan rasa aman personal. Sementara itu, pemilihan kota-kota besar yang masuk dalam daftar tersebut didasarkan pada tingkat pengaruh di level regional, serta ketersediaan data.
Berdasarkan indeks tersebut, Tokyo sebagai kota terpadat di dunia menjadi kota yang dianggap paling aman. Ibukota Jepang ini juga dinilai sangat kuat dalam pengamanan digital. Sementara Jakarta berada di posisi 48 jauh dari Singapura dan Hong Kong.
Secara mengejutkan Seoul berada di posisi ke-47. Satu posisi tepat di atas Jakarta. Ibu kota negara Korea Selatan yang dikenal sebagai negara dengan kecepatan akses internet tertinggi di dunia ternyata masih rendah dalam hal pengamanan digital.
Skor Jakarta dalam semua kategori tersebut menempatkan Jakarta di deretan posisi 10 terbawah. Peringkat paling baik yang didapat Jakarta yaitu di posisi ke-44 dalam hal jaminan kesehatan.