Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan, ekonomi digital sangatlah penting kerena dinilai sebagai model bisnis yang inovatif untuk pemerataan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan perluasan inklusif keuangan. Hal itu dikemukakan oleh Kalla dalam pertemuan G-20 Summit 2018 di Buenos Aires, Argentina. Dalam forum tersebut, Kalla menegaskan bahwa penting bagi negara untuk memastikan semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat ekonomi digital.
Menurut World Market Monitor, pada 2025 mendatang, pasar digital Indonesia berpotensi menyumbang PDB hingga Rp 2.294 triliun. Tidak hanya itu, ekonomi digital mampu membuka lapangan kerja baru senilai Rp 518 triliun. Pasar pembeli di Indonesia juga terus meningkat di setiap tahun.
Perhelatan G-20 Summit kali ini memberi dukungan positifnya terhadap perkembangan ekonomi digital. Seperti memberikan dukungan atas kebebasan arus informasi, ide dan pengetahuan. Ikut membangun proteksi data dan hak kekayaan intelektual hingga menciptakan platform G20 Repository of Digital Policy. Platform ini bertujuan untuk memudahkan para pembuat kebijakan dalam melakukan perencanaan dan implementasi strategi digital.
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani juga ikut menyuarakan pentingnya ekonomi digital. Ia mengatakan bahwa globalisasi dan kemajuan teknologi akan memberikan banyak kesempatan untuk maju dan mengejar ketertinggalan. Namun, menyajikan juga kerumitan dalam mengelola perekonomian dan sosial suatu negara.
(Baca : Sri Mulyani: Kekompakan G20 Menguap, Indonesia Perlu Negosiator Unggul)