Perusahaan perintis teknologi (startup) di Amerika selama ini menjadi sasaran investasi perusahaan-perusahaan ventura. Namun seiring pertumbuhan ekonomi yang meningkat, investor mulai melirik Asia.
Hal tersebut tampak dari total kesepakatan pendanaan Asia yang nyaris melebihi Amerika. Amerika mengantongi 5.936 kesepakatan dengan total pendanaan US$ 102 miliar atau Rp 1.448,4 triliun. Sedangkan Asia sebesar 5.066 kesepakatan dan total pendanaan US$ 81 miliar, setara dengan Rp 1.150,2 triliun.
Menurut laporan Statista Digital Economy Compass 2019, pertumbuhan investasi ventura di Asia-Pasifik terus meningkat. Dari hanya 13 persen investasi perusahaan ventura pada 2013, menjadi 37 persen pada 2018. Sementara investasi perusahaan ventura di Amerika dan Eropa cenderung mengalami penurunan.
Para perusahaan ventura berinvestasi pada berbagai startup di beragam sektor pula. Sektor terbanyak dari perangkat lunak sebesar 39 persen menjadi favorit para perusahaan ventura. Farma dan biotek mengikuti dengan total 10 persen, berlanjut dengan layanan komersial 6 persen.