Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti maraknya penggunaan bilik disinfektan untuk membasmi virus corona di sejumlah tempat umum. Selain efektivitasnya belum teruji secara ilmiah, cairan disinfektan juga berbaha bagi tubuh. Bahkan virus berpotensi menyebar ke area yang tidak terbasahi dan menularkan ke orang lain.

(Baca: Rapuhnya Indonesia Menghadapi Covid-19)

Menurut Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), disinfektan mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi dan kerusakan pada saluran pernafasan, kulit, atau mata. Beberapa di antaranya adalah klorin dioksida, larutan hipoklorit, electrolyzed salt water, dan kloroksilenol.

(Baca: Tiga Langkah Korea Selatan Sukses Menekan Pandemi Corona)

Disinfektan pun hanya efektif membunuh virus dan bakteri pada permukaan benda mati, dengan waktu kontak antara 15 detik hingga 10 menit. Cairan ini tidak bisa membunuh virus, termasuk virus corona, yang sudah masuk dalam tubuh manusia. Penggunaan yang berlebihan juga bisa menimbulkan resistensi.