Melung, Desa Internet di Lereng Gunung Slamet

Melung KATADATA | Donang Wahyu
Penulis: Arsip
Editor: Donang Wahyu
2/8/2014, 09.20 WIB

Gemericik air, hijaunya sawah dan sejuknya udara pegunungan menyapa begitu menjejakan kaki di desa ini. Melung, sebuah desa di lereng Gunung Slamet, Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Di desa yang tertutupi pepohonan hijau dan dikepung bukit-bukit terjal menjulang ini sekarang semakin dikenal. Berkat seorang lelaki mantan kepala desa, Agung Budi Satrio yang menggagas pembangunan desa internet bagi warga sekitar. Melung bukan desa di pinggiran kota. Memiliki luas area sekitar 1.320 hektar, ini desa di pelosok yang berada di ketinggian 600 meter dari permukaan laut, di lereng Gunung Slamet. Jaraknya sekitar 20 kilometer dari jantung ibukota Kabupaten Banyumas. 

Budi, demikian dia biasa disapa, melihat pentingnya internet sebagai kekuatan agar desa mudah untuk berkembang. Dimulai dengan membangun jaringan kabel internet dari rumahnya. Kemudian, dengan modal awal sebesar Rp. 1,5 juta dari kas desa, dia mengembangkan intenet untuk menjangkau empat dusun. Pada tahun 2009, Budi bersama warga mendirikan antena pemancar dan penerima agar warganya bisa mengakses internet melalui sinyal wi-fi.


Dengan adanya akses internet gratis, masyarakat dapat mengetahui perkembangan harga pertanian untuk hasil panen mereka di pasar. Desa di lereng Gunung Slamet Kabupaten Banyumas, selama ini dikenal memiliki potensi perikanan, khususnya ikan gurame. Dengan adanya internet, peternak gurameh akan lebih mudah memasarkan hasil pertaniannya itu. Dengan demikian seluruh aset dan potensi desa bisa lebih dikenal orang lain.

Kepala Desa Melung, Khoerudin, mengatakan layanan pangakalan akses komunitas yang bernama Pager Gunung Melung, sudah menjadi ruang belajar warga desa. ''Laboratorium ini sudah menjadi media belajar masayarakat desa kami, baik dari kalangan kelompok petani, kelompok perempuan, kelompok pemuda, maupun kelompok ekonomi desa,'' katanya. Untuk perawatan, dia menyatakan pemerintah desa bersama warganya akan bergotong royong melakukannya.

Kini siapapun bisa mengakses internet di setiap sudut desa. Bahkan, petani-pun dapat berselancar di dunia maya sambil menunggu sawah mereka yang siap panen atau sambil mencangkul. Sudah seluruh kawasan bisa terakses internet hotspot. Tak heran jika banyak warga yang memanfaatkan akses internet ini. Melung kini menjadi inspirasi sekaligus "sekolah" bagi desa-desa lain, di dalam maupun luar Kabupaten Banyumas.

Budi menjelaskan program Internet Melung menjadi embrio lahirnya Gerakan Desa Membangun. Ini sebuah gerakan yang dilandasi semangat membangun desa dengan berbasiskan Internet dan teknologi informasi, secara mandiri dan swadaya. Gerakan ini mencakupi sejumlah kegiatan mendasar, seperti membangun jaringan Internet, menggunakan sistem open source pada perangkat komputer, serta membuat website gratis. Sejauh ini, sudah sekitar 30 desa yang bergabung dalam gerakan ini.

"Gerakan Desa Membangun yang dirintis dari Desa Melung terus berkembang. Di wilayah Kabupaten Banyumas saja tercatat lebih dari 28 desa yang terlibat. Gerakan ini juga berkembang pesat di sejumlah daerah lain di Indonesia," ujar Budi, bangga, sembari berapi-api menekankan bahwa ini gerakan swadaya masyarakat. "Tanpa harus menggunakan anggaran pemerintah yang terkadang hanya berorientasi proyek, sementara program yang dijalankan nyaris tidak ada." 

 

Foto & Teks: KATADATA | Donang Wahyu

Reporter: Donang Wahyu