Ini kisah miris tahun lalu yang sebagian berlanjut hingga saat ini. Potret bawah laut di kawasan perairan Nusa Penida hasil jepretan penyelam Inggris Rich Horner tiba-tiba viral di media sosial sekitar Maret 2018. Bukan karena pemandangan yang indah tetapi kotornya perairan Pulau Bali karena pencemaran sampah plastik.
Pada Desember 2018, foto pesawat tanpa awak milik warga Inggris lainnya juga tak kalah viral di media sosial. Foto itu memperlihatkan seorang perempuan berbikini yang berbaring di sebuah pantai di Bali dengan sampah berserakan di sekelilingnya. Berbagai cibiran muncul dari warganet. Tempat wisata yang dijuluki Pulau Dewata itu penuh sampah.
Komunitas Divers Clean Action (DCA) merilis temuan bahwa 63 persen sampah di lautan Indonesia berupa sampah plastik sekali pakai. Sampah tersebut sulit didaur ulang karena prosesnya lama dan harga yang rendah di tingkat pengepul.
Pencemaran sampah di darat tak kalah parahnya. Pulau Bali menghasilkan sekitar 1,6 juta ton sampah per tahun, 20 persennya merupakan sampah plastik.
(Baca: Foto: Di Balik Bara Pabrik Tahu Berbahan Bakar Sampah Plastik)
Melihat perkembangan masalah tersebut pemerintah menargetkan untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada 2025 mendatang. Hal ini juga direspons serius oleh Pemerintah Provinsi Bali. Lalu keluar Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
Dalam peraturan tersebut produsen, distributor, dan pelaku usaha dilarang menggunakan kantong plastik sekali pakai, styrofoam, dan sedotan plastik. Pemerintah Bali memberi waktu enam bulan bagi produsen, pemasok, dan pelaku usaha untuk mengikuti aturan tersebut sejak ditetapkan pada 21 Desember 2018.
Berragam program penyelamatan lingkungan digulirkan, seperti pengurangan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan. Lalu ada gerakan penggunaan botol khusus minuman dan mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah termasuk komunitas pemuda di Bali untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomis melalui inovasi dan kreativitas.
Lalu bagaimana kondisi di sana sekarang? Berikut ini sederet potret yang masih memperlihatkan gunungan sampah di Pulau Dewata.