Kementerian Pertahanan bakal menjadi kementerian/lembaga dengan anggaran terbesar tahun depan. Pemerintah merencanakan anggaran Rp 127,4 triliun untuk Kementerian pimpinan Ryamizard Ryacudu tersebut, naik drastis dari prediksi realisasi tahun ini yaitu Rp 109,6 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak memerinci penyebab kenaikan. Namun, ia menjelaskan anggaran keamanan dan pertahanan memang meningkat seiring penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 240 daerah tahun depan.
Selain di Kementerian Pertahanan, anggaran keamanan dan pertahanan juga terdapat di Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Tahun depan, Polri mendapatkan anggaran Rp 90,3 triliun, lebih rendah dari prediksi realisasi tahun ini yaitu Rp 94,3 triliun. Meski begitu, dengan alokasi ini, Polri berada di posisi ketiga sebagai kementerian/lembaga penerima alokasi anggaran terbesar tahun depan.
(Baca: Dana Infrastruktur Rp 419 T pada 2020, Pemerintah Agresif Bangun Jalan)
Sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berada di posisi kedua sebagai penerima anggaran terbesar yaitu Rp 120,2 triliun. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan alokasi tahun ini Rp 111,8 triliun, dan realisasi 2018 yaitu Rp 102,5 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan, anggaran Kementerian PUPR di antaranya untuk pembangunan 837 kilometer jalan, 6,9 kilometer jembatan, dan 49 bendungan baru. "Ini menyebabkan Kementerian PUPR masih tetap mendapatkan alokasi anggaran yang cukup tinggi di tahun depan," ujarnya.
(Baca: Anggaran Pendidikan Rp 505,8 Triliun, Begini Program Baru Jokowi)
Kementerian Agama juga mendapatkan alokasi anggaran besar yaitu Rp 65,1 triliun. Anggaran tersebut naik dibandingkan prediksi realisasi tahun ini yaitu Rp 60,2 triliun, dan realisasi 2018 yaitu Rp 59,4 triliun.
Anggaran tertinggi selanjutnya yaitu untuk Kementerian Sosial Rp 62,8 triliun, Kementerian Kesehatan Rp 57,4 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 42,7 triliun, Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi Rp 42,2 triliun, Kementerian Keuangan Rp 37,2 triliun, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 35,7 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan, rencana alokasi anggaran tersebut masih belum final. "Beberapa pos masih belum kita assign karena masih didesain. Salah satunya untuk anggaran pendidikan yang masih akan menunggu dari kementerian terkait untuk beberapa program yang perlu dimatangkan," ujarnya.