Edisi Khusus | Masyarakat Adat

Gerak Terbatas, Bank BUMN Ragu Kinerja Mendatang Tetap Positif

Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi, gedung PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), salah satu anggota Himpunan Bank Negara (Himbara). Meski kinerja bank anggota Himbara sepanjang kuartal I 2020 positif, namun Himbara ragu ke depan masih mampu mencatatkan kinerja positif akibat adanya pandemi Covid-19.
Penulis: Muchammad Egi Fadliansyah - Tim Publikasi Katadata
30/4/2020, 19.14 WIB

Meski kinerja masih positif, kekhawatiran terkait kinerja ke depan mulai merebak pada bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Pasalnya, pandemi virus corona (Covid-19) membuat gerak ekspansi perbankan terbatas.

Ketua Himbara Sunarso mengungkapkan, saat ini penyaluran kredit bank anggota Himbara terbatas pada beberapa sektor. Itupun dengan proses seleksi yang ketat pula.

“Kinerja kuartal I secara umum kami masih positif, dampak pandemi corona baru terasa setelah Maret 2020 dan sekarang ini sudah sangat terasa,” kata Sunarso, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara virtual dengan Komisi VI DPR, Kamis (30/4).

Meski demikian, Himbara tetap mengejar pertumbuhan meski tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Para anggotanya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dan PT Bank Mandiri Tbk, akan mengoptimalkan sektor yang masih mencatatkan pertumbuhan.

Ia mengungkapkan, saat ini sektor-sektor yang masih bisa mendorong kinerja perbankan adalah, sektor farmasi, pangan, barang penunjang kesehatan personal (support personal healthcare), dan e-commerce.

Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) yang terdiri dari Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BTN mengaku kinerja bisnisnya masih positif hingga 31 Maret 2020 atau kuartal I tahun ini. Namun, memasuki kuartal II 2020 dipastikan efek virus corona  mulai dirasakan dan kinerja Himbara akan terganggu.

(Baca: Kinerja Terancam, Bank BUMN Minta Subsidi Bunga KUR dari APBN Ditambah)

“Kita memang terdampak setelah Maret dan sekarang sangat terasa,” ujar juru bicara Himbara yang sekaligus juga Direktur Utama Bank BRI Sunarso dalam rapat virtual dengan Komsi VI DPR RI, Kamis (30/4).

Adapun, kinerja anggota Himbara sepanjang kuartal I 2020 tergolong positif, dengan pertumbuhan kredit sebesar Rp 2.469 triliun, tumbuh 11,03 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan kredit sepanjang kuartal I 2020 diimbangi dengan level non performing loan (NPL) yang terjaga. BRI mencatatkan NPL 2,81%, kemudian NPL BNI berada di level 2,4 %. Sementara, NPL BTN dan Bank Mandiri masing-masing tercatat sebesar 4,91% dan 2,40%.

Anggota Himbara juga masih mencatatkan posisi likuiditas yang tergolong aman, ditunjukkan oleh rasio likuiditas atau loan to deposit ratio (LDR) yang masih baik hingga Maret 2020.

Rinciannya, LDR BRI berada di level 90,39%, kemudian Bank Mandiri sebesar 94,92%. Sedangkan LDR BNI dan BTN masing-masing tercatat sebesar 92,3% dan 114,22 %.

“Hingga Maret 2020 likuiditas masih baik, demikian juga kualitas aset yang dicerminkan dari NPL. Singkat cerita kondisi keuangan masih menunjukan positif, tapi ke depan pastinya jauh dari posisi Maret 2020,” ujar Sunarso.

(Baca: Corona Belum Reda, BI Ramal Tekanan Sistem Keuangan Bakal Meningkat)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah