PT Bank Permata Tbk menargetkan pembiayaan syariah dapat tumbuh 15% pada tahun depan. Pertumbuhan tersebut antara lain akan didorong oleh bisnis pembiayaan properti atau KPR.
"Kami optimistis bisa 10-15%. Pendorongnya karena dari KPR sudah ada produk baru, kami juga sudah mulai masuk ke komersial dan korporasi yang akan menjadi engine growth kami," ujar Sharia Banking Director Permata Bank Herwin Bustaman di Jakarta, Senin (23/12).
Perusahaan mencatat, pembiayaan pemilikan rumah syariah hingga September tumbuh sekitar 8% dibanding periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 7 triliun. Pembiayaan properti mengambil porsi 42% dari total pembiayaan syariah perseroan.
(Baca: Bank Permata Tawarkan Produk KPR Syariah Tenor 25 Tahun)
Pihaknya juga menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan syariah kepada korporasi BUMN dan swasta pada tahun depan. Potensi pembiayaan ini disegmen korporasi ini cukup besar.
Adapun Bank Permata belum lama ini turut memberikan pembiayaan syariah secara sindikasi kepada PLN. "Kalau komersial kami lihat industrinya dulu," ucap dia.
Head Mortgage PT Bank Permata Tbk. Dewi Damajanti Widjaja meyakini, bisnis KPR akan tumbuh signifikan di tahun depan. Hal ini seiring dengan proyeksi pertumbuhan industri properti yang akan membaik pada tahun depan.
(Baca: BTN Bakal Bentuk Perusahaan Pengelola Rumah Bekas KPR Macet)
"Walau sempat stagnan, tetapi sejak semester kedua trennya sudah mulai bagus," ujar Dewi dalam kesempatan yang sama.
Hingga Oktober 2019, Bank Permata mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,7% secara tahunan. Sementara dana pihak ketiga atau DPK tercatat tumbuh 4,1%.