Terbaik di Asia, IHSG Naik 3,3% Berkat Saham Tiga Bank BUMN dan BCA

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
IHSG hari ini, Kamis (30/4), naik 3,26% ke level 4.716,4 ditopang oleh empat saham bank kelas kakap, yakni Bank Mandiri, BNI, BCA, dan BRI yang naik 5-11%.
Penulis: Happy Fajrian
30/4/2020, 16.48 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari terakhir pekan ini, Kamis (30/4), dengan kenaikan yang signifikan sebesar 3,26% ke level 4.716,4. Laju indeks ditopang oleh empat saham bank kelas kakap yang naik hingga 11,5%.

Keempat saham bank tersebut yaitu Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang naik 11,5% ke level Rp 4.460 per saham, kemudian saham Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 9,04% ke Rp 4.100, Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 6,6% ke Rp 25.850, serta Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 5,81% ke Rp 2.730.

Sementara indeks sektor keuangan melesat hingga 5,45%, memimpin sembilan indeks sektoral lainnya yang juga naik signifikan. Seperti sektor aneka industri naik 3,59%, infrastruktur 3,36%, dan perdagangan 3,02%. Kemudian industri dasar naik 2,45%, properti 2,17%, serta tambang 2,11%.

(Baca: Kabar Baik Soal Obat Corona, Bursa Asia Menghijau dan IHSG Naik 2,6%)

Adapun kinerja indeks dalam negeri ini menjadi yang terbaik di antara indeks bursa saham Asia lainnya yang juga mengakhiri perdagangan dengan kenaikan. Mengekor di belakang IHSG yaitu indeks Nikkei 225 Jepang yang naik 2,14% meski pada siang ini sempat melaju di zona merah.

Kemudian indeks KLSE Malaysia naik 1,99%, Straits Times Singapura naik 1,84%, Shanghai Composite naik 1,33%, SET Thailand naik 1,1%, PSEi Filipina 1,01%, Kospi Korea Selatan 0,7%, serta Hang Seng di bursa Hong Kong naik 0,28%.

Sentimen Perkembangan Obat Covid-19 Dongkrak Bursa Asia

Kenaikan bursa saham Asia dipengaruhi harapan tinggi investor terhadap obat remdesivir yang dikembangkan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Gilead Sciences Inc., dapat segera membuka lockdown di berbagai belahan dunia, sehingga roda perekonomian dapat kembali berputar.

Hal ini lantaran pengujian klinis remdesivir oleh Gilead menunjukkan hasil yang positif. Dikutip BBC, penasihat kesehatan Gedung Putih Dr. Anthony Fauci mengatakan, “remdesivir memiliki efek positif yang signifikan dan jelas dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan pasien Covid-19 untuk pemulihan”.

(Baca: Uji Coba Obat Covid-19 Berhasil, Rupiah dan Mata Uang Asia Menguat)

Ditambah lagi pemerintah AS telah menyiapkan proyek, yang bekerja sama dengan pihak militer dan perusahaan farmasi, untuk mengembangkan vaksin yang diharapkan bisa selesai pada akhir tahun ini.

Disamping itu investor juga merespon kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang menegaskan tidak akan menaikan suku bunga hingga perekonomian membaik dari dampak pandemi corona.

Sikap The Fed ini diikuti berbagai bank sentral lainnya di dunia. Seperti European Central Bank (ECB), meskipun pertumbuhan ekonomi beberapa negara Eropa terkontraksi akibat pandemi.

“Kombinasi langkah-langkah simulatif dan prospek vaksin yang siap untuk segera didistribusikan membuat kita lebih percaya pada pemulihan lebih lanjut pada saham dan aset-aset berisiko lainnya,” kata analis pasar JFD Group, seperti dikutip Bloomberg.

(Baca: Pengujian Obat Corona Gagal, IHSG dan Bursa Saham Asia Berguguran)