Saham Perbankan Dilego Investor Asing, IHSG Sesi I Turun 0,13%

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
IHSG sesi I Senin (27/4) turun 0,13% ke level 4.490,4 seiring dengan modal asing yang mengalir keluar dengan deras dari pasar saham hingga Rp 376,55 miliar.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
27/4/2020, 13.10 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (27/4), terkoreksi 0,13% ke level 4.490,4. Padahal pada awal sesi pagi ini, indeks sempat bergerak naik 1,01% ke level 4.541,31.

Penurunan ini didorong oleh keluarnya dana asing pada pasar saham dengan investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) saham di pasar reguler sebesar Rp 376,55 miliar, meski di pasar negosiasi dan tunai masih mencatatkan pembelian bersih (net buy).

Saham-saham perbankan terpantau paling banyak dijual oleh investor asing. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi saham bank yang paling banyak dilepas investor asing dengan net sell Rp 79,5 miliar. Harga saham bank pelat merah ini turun 2,57% menjadi Rp 4.170 per saham.

Berikutnya adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dijual investor asing dengan net sell Rp 74,09 miliar. Harga saham bank pemilik aset terbesar di Indonesia ini tak bergerak di level Rp 2.630 per saham.

(Baca: Dibayangi Penurunan Harga Minyak, IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah)

Sementara, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dilego asing dengan nilai bersih Rp 62,8 miliar. Saham bank swasta terbesar di Tanah Air ini pun turun 0,41% menjadi Rp 24.500 per saham.

Tercatat sejauh sesi satu hari ini, total saham yang diperdagangkan sebanyak 3,92 miliar unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,63 triliun. Sejauh ini ada 131 saham yang bergerak naik, namun 210 saham lainnya terkoreksi, dan 130 saham stagnan.

Turunnya indeks hari ini, sejalan dengan prediksi analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan. Dia menilai bahwa sentimen di pasar saham masih mengenai fluktuasi harga minyak yang pekan lalu sempat menyentuh harga terendahnya sepanjang sejarah.

"Pergerakan masih dibayangi fluktuasi harga minyak, dan investor akan cenderung menunggu data perekonomian Amerika Serikat," kata Dennies dalam risetnya.

(Baca: BEI Klaim Kebijakannya Sudah Efektif Jaga IHSG dari Sentimen Corona)

Meski IHSG terkoreksi, namun beberapa bursa Asia lainnya bergerak naik. Seperti Nikkei 225 Index dan Hang Seng Index yang bergerak menguat signifikan masing-masing 2,71% dan 1,64%. Sementara, Shanghai Composite Index dan Strait Times Index masing-masing juga menguat 0,7% dan 1,4%.

Naiknya bursa saham Asia didorong ekspektasi tinggi pelaku pasar terhadap stimulus jumbo bank sentral Jepang untuk membantu perekonomiannya meredam dampak pandemi corona.

Bank of Japan (BoJ) menyatakan akan menyediakan dana tak terhingga untuk membeli surat utang pemerintah dan menaikkan hingga empat kali lipat batas maksimal serapan surat utang swasta hingga mencapai 20 triliun yen atau US$ 186 miliar.

(Baca: Masih Diiringi Sentimen Negatif, Analis Nilai Saham BUMN Sulit Pulih)

Reporter: Ihya Ulum Aldin