Perusahaan Jepang Tertarik Beli 15% Saham Anak Usaha Semen Indonesia

Katadata | Arief Kamaludin
Semen Indonesia akan menjalin kemitraan bisnis dengan perusahaan semen asal Jepang, Taiheiyo Cement Corporation yang juga berminat membeli 15% saham Solusi Bangun Indonesia.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
22/4/2020, 21.37 WIB

Perusahaan semen asal Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (Taiheiyo), menyatakan minatnya untuk menjalin kerja sama strategis dan membeli saham anak usaha PT Semen Indonesia Tbk, yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI).

Berdasarkan keterbukaan informasi yang diunggah SBI hari ini, Rabu (22/4), Taiheiyo berminat menanamkan modalnya sebesar US$ 220 juta atau sekitar Rp 3,43 triliun (asumsi kurs Rp 15.590/US$) pada SBI melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias Rights Issue. Nilai tersebut setara dengan 15% kepemilikan saham SBI.

Adapun ketiga perusahaan semen ini telah menandatangani nota kesepahaman alias memorandum of understanding (MoU) terkait kerjasama strategis dan rencana kemitraan bisnis ini pada Selasa 21 April 2020.

"Pelaksanaan kemitraan tersebut akan memperhatikan ketentuan yang berlaku serta perjanjian definitif terkait yang akan ditandatangani kemudian," dikutip dari keterbukaan informasi yang disampaikan SBI.

(Baca: Harga Batu Bara Turun, Analis Nilai Laba Semen Indonesia Bisa Melonjak)

Dijelaskan lebih detail dalam keterbukaan informasi tersebut kerja sama ketiga perusahaan semen ini mencakup ekspor hasil produksi semen kepada Taiheiyo, berbagi hasil penelitian, pengembangan, dan teknologi sehubungan dengan kegiatan produksi.

Pihak Taiheyo mengungkapkan alasannya melakukan aksi korporasi ini yaitu untuk  perusahaan melakukan aksi korporasi ini untuk pengembangan bisnis jangka panjang karena permintaan semen di Jepang semakin turun karena populasi masyarakat di sana yang semakin menua. Hal ini diprediksi akan menurunkan produktivitas Negeri Sakura.

Sementara, negara-negara berkembang (emerging market) seperti Indonesia, permintaan semen masih lebih baik. Taiheiyo juga mengungkapkan tertarik berafiliasi dengan Semen Indonesia karena perusahaan tersebut berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan fundamental kinerja yang baik.

Saat ini, mayoritas  saham SBI memang dimiliki oleh Semen Indonesia sebesar 98,31%. Sementara, masyarakat menggenggam kepemilikan sebesar 1,69% dari total saham.

(Baca: Semen Indonesia Ekspor 3,38 Juta Ton Semen)

Adapun transaksi ini ditargetkan rampung pada Juli 2020, dan Taiheiyo akan mengeksekusi rights issue saham SBI pada Maret 2021.

Kabar ketertarikan Taiheiyo untuk bermitra dengan Semen Indonesia dan SBI menjadi sentimen positif yang mendongkrak harga saham kedua emiten semen tersebut.

Harga saham SBI yang memiliki kode emiten SMCB pada perdagangan hari ini meroket hingga 24,55% menjadi Rp 1.040 per saham. Saham ini diperdagangkan dengan volume sebanyak 444,10 ribu unit saham dengan nilai transaksi Rp 445,23 juta.

Sementara, harga saham Semen Indonesia juga naik hingga 16,95% menjadi Rp 6.900 per saham. Saham perusahaan semen milik negara tersebut diperdagangkan sebanyak 24,5 juta unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 162,9 miliar.

(Baca: DPR Ungkap BKPM & Menteri BUMN Sepakat Moratorium Pabrik Semen Baru)

Reporter: Ihya Ulum Aldin