Investor Khawatir Kondisi Keamanan, Kenaikan IHSG Diprediksi Tertahan

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi
Penulis: Happy Fajrian
22/5/2019, 11.32 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pagi ini, Rabu (22/5), dibuka melemah 2,99 poin atau 0,05% ke posisi 5.948,38 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tak lama setelah perdagangan dimulai IHSG merosot turun lebih jauh hingga ke posisi 5.918,90.

Analis memprediksi IHSG akan melanjutkan tren penguatannya seiring pengumuman rekapitulasi suara pemilu dan pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kendati demikian, gelombang aksi massa yang tidak puas dengan hasil final perolehan suara pemilu tersebut diperkirakan akan memperlambat tren kenaikan IHSG.

"Kami perkirakan IHSG untuk terus trade higher hari ini pada euforia pemilihan presiden yang masih berlanjut," ujar Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya, dalam risetnya hari ini.

Sementara itu Kepala Analis Valbury Sekuritas Indonesia Alfiansyah mengatakan bahwa investor akan fokus pada perkembangan kondisi keamanan di Jakarta berkenaan dengan aksi demo besar-besaran massa yang menggugat hasil rekapitulasi suara KPU.

(Baca: KPU Umumkan Kemenangan Jokowi, IHSG Menguat 0,75%)

Bahkan aksi yang semula berlangsung damai di di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berakhir ricuh setelah sebagian massa membuat kerusuhan di beberapa titik di Jakarta di antaranya di kawasan Tanah Abang dan Jalan Sabang hingga Rabu (22/5) dini hari. Kerusuhan bermula ketika massa menolak meninggalkan Bawaslu dan berpencar ke beberapa titik.

Massa tak dikenal itu membakar Asrama Brimob di Petamburan yang menyebabkan belasan mobil terbakar. Massa juga hendak menyerang Markas Polsek Gambir. TNI berhasil menghalau massa menyerang Mapolsek Gambir.

Selain itu, Alfiansyah menilai sentimen eksternal juga akan mempengaruhi laju pergerakan IHSG hari ini. Salah satunya yaitu bursa saham Amerika Serikat (AS) yang pada Selasa (21/5) berakhir pada level yang lebih tinggi. Indeks Dow Jones naik 0,77%, S&P 500 naik 0,85%, dan Nasdaq naik 1,08%.

"Bauran sentimen ini, ditambah kenaikan IHSG dua hari beruntun diperkirakan IHSG akan bergerak mixed, tren kenaikan agak melambat," jelas Alfiansyah dalam risetnya hari ini.

(Baca: Aksi Demonstrasi di Bawaslu Berujung Rusuh di Beberapa Titik Jakarta)

Sentimen lainnya yang akan mempengaruhi IHSG dan bursa saham Asia hari ini yaitu dari perkembangan perang dagang AS-Tiongkok yang sedikit mereda menyusul Departemen Perdagangan AS yang mengatakan akan mengizinkan Huawei membeli produk-produk buatan AS untuk menjaga jaringan yang ada saat ini.

Dengan demikian pemilik gawai Huawei di seluruh dunia masih mendapatkan dukungan update piranti lunak miliknya hingga 19 Agustus. Langkah ini diambil untuk meminimalkan gangguan bagi konsumen Huawei di seluruh dunia.

Hingga berita ini ditulis, IHSG bergerak di zona merah di level 5.940,28 atau terkoreksi 11,09 poin (0,19%). Total transaksi saham mencapai Rp 3,73 triliun dari 9,32 miliar saham yang diperjualbelikan investor. Sementara itu investor asing membukukan penjualan bersih saham di pasar reguler Rp 24,44 miliar.

Sementara itu bursa saham Asia lainnya mayoritas bergerak di zona hijau. Indeks Strait Times naik 0,22%, Hang Seng naik 0,30%, Nikkei naik 0,25%, dan Kospi naik tipis 0,04%. Sejalan dengan IHSG, indeks Shanghai bergerak di zona merah, terkoreksi 0,02%.

(Baca: Rupiah Cenderung Melemah Pasca Pengumuman Pilpres 2019)

Reporter: Happy Fajrian