Penunjukan Erick Thohir Jadi Menteri BUMN dan Naik-Turun Saham Mahaka

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri BUMN: Erick Thohir di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat (23/10/2019). Pergerakan saham perusahaan milik Erick Thohir mengalami fluktuasi yang sangat tinggi sejak dia dilirik oleh Presiden Jokowi untuk menempati salah satu kursi menteri hingga resmi terpilih menjadi Menteri BUMN.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
26/10/2019, 06.00 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir merupakan pebisnis ulung. Salah satu jejak bisnisnya yaitu dengan berdirinya Mahaka Group.

Mahaka Group merupakan induk dari beberapa perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan hiburan. Dua entitas anaknya tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan publik, yaitu PT Mahaka Media Tbk (ABBA) dan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI).

Saham kedua perusahaan tersebut mendapat sorotan karena terus mengalami penurunan sejak Erick resmi dilantik menjadi Menteri BUMN pada Rabu (23/10), di Istana Kepresidenan, Jakarta, dan harus melepaskan posisinya sebagai komisaris utama di kedua perusahaan miliknya tersebut.

"Sosok Erick kan penting untuk perusahaannya. Ketika ditinggal sama sosoknya, tentu saja perusahaanya dikhawatirkan tidak akan sebaik ketika ada Erick Tohir di sana," kata Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus kepada Katadata.co.id, Jumat (25/10).

(Baca: Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Dapat Peringatan Dari Dahlan Iskan)

Erick menyampaikan pengunduran dirinya dari posisi komisaris utama dua perusahaan tersebut melalui surat tertanggal 22 Oktober 2019 yang diunggah dalam keterbukaan informasi bursa. Pengunduran diri Erick merujuk pada Pasal 9 Peraturan OJK No 33 Tahun 2014 yang membahas tentang Direksi dan Dewan Komisaris emiten atau perusahaan publik.

Penurunan harga paling besar, dialami oleh saham Mahaka Media . Sejak Erick dilantik hingga penutupan perdagangan hari ini, Jumat (25/10), saham perusahaan berkode emiten ABBA tersebut sudah anjlok hingga 29,82% menjadi Rp 153 per saham. Hari ini saja, saham Mahaka Media ditutup dengan koreksi sebesar 9,47%.

Padahal, sebelum resmi menjabat sebagai Menteri BUMN, saham Mahaka Media sempat bergerak naik. Tren kenaikan harga saham perusahaan itu, dimulai sejak 15 hingga 21 Oktober 2019. Dalam tempo 5 hari perdagangan tersebut, saham Mahaka Media meroket hingga 35,4%.

Kenaikan harga saham pada periode tersebut, sejalan dengan kabar yang beredar terkait dengan diliriknya Erick Thohir menjadi menteri oleh Jokowi. Nyatanya, saat dirinya dipanggil ke Istana Negara pada Senin (21/10), saham Mahaka Media ditutup melonjak hingga 19,13%.

(Baca: Jokowi Lantik Dua Wamen karena Menilai Tugas Erick di BUMN Berat)

Sementara, saham Mahaka Radio Integra bergerak fluktuatif. Pada saat Erick Thohir datang ke Istana dan saham Mahaka Media naik drastis tersebut, saham perusahaan ini malah ditutup anjlok 8,73%. Selain itu, pada perdagangan hari ini, saham dengan kode emiten MARI ini ditutup naik 1,85% menjadi Rp 220 per saham.

Meski begitu, saham Mahaka Radio Integra memang juga mengalami tren penurunan usai Erick Thohir dilantik menjadi Menteri BUMN di kabinet kerja pada Rabu lalu hingga hari ini. Harga saham Mahaka Radio Integra, dalam tempo tiga hari perdagangan terkahir sudah turun 4,35%.

Nico menambahkan, tren penurunan harga saham kedua perusahaan tersebut merupakan hal yang wajar karena sebelumnya sudah menguat drastis, terutama saham Mahaka Media. "Sehingga, kami pikir, sudah tidak sesuai dengan valuasinya," jelasnya.

Analis Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial juga menilai, kenaikan harga saham yang drastis tersebut hanya euforia terkait penunjukan Erick sebagai Menteri BUMN, sehingga bakal terkoreksi usai euforia tersebut mereda. "Jadi, bisa koreksi agak dalam setelah beritanya Erick Thohir jadi menteri (mereda)," kata Janson kepada Katadata.co.id.

(Baca: Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Mundur dari Mahaka)

Fundamental Mahaka Media dan Mahaka Radio Integra

Secara fundamental, pada semester I tahun ini Mahaka Media masih membukukan kerugian bersih sebesar Rp 2,36 miliar. Kabar baiknya, kerugian tersebut berkurang jauh dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 7,32 miliar.

Penurunan kerugian perusahaan itu ditopang oleh penjualan bersih yang sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp 154,3 miliar, melonjak 70,8% secara tahunan (year on year/yoy).

Sementara, Mahaka Radio Integra yang sudah menyampaikan laporan keuangan triwulan III 2019, membukukan laba bersih sebesar Rp 23,96 miliar. Namun, catatan tersebut lebih rendah 5,1% dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu yang membukukan laba sebesar Rp 25,27 miliar.

Padahal, Mahaka Radio berhasil mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 108,34 miliar pada periode sembilan bulan tahun ini, tumbuh 4,2% secara tahunan dari Rp 103,98 miliar. Sayangnya, laba bersih perusahaan harus tergerus karena beban perusahaan yang ikut meningkat.

(Baca: Saham Perusahaan Milik Erick Thohir dan Sandiaga Terus Menguat)

Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 70,51 miliar pada triwulan III 2019, naik 10,5% secara tahunan dari Rp 63,78 miliar. Selain itu, beban program dan siaran perusahaan juga tercatat naik hingga 130%, menjadi Rp 1,61 triliun dari hanya Rp 701,1 miliar pada periode yang sama setahun lalu.

Reporter: Ihya Ulum Aldin