Indofood Jajaki Peluang Akuisisi Produsen Mie Instan di Asia & Afrika

Indomie
Indomie adalah salah satu merek yang akan dipasarkan melalui Alibaba di Tiongkok.
12/2/2020, 13.45 WIB

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk, tengah menjajaki peluang akuisisi atas Pinehill Company Limited atau Grup Pinehill. Grup ini merupakan produsen mie instan, pemegang lisensi merek indomie, di Arab Saudi, Turki, dan sejumlah negara Afrika.

Manajemen Indofood CBP menjelaskan bahwa perusahaan mendapatkan penawaran untuk membeli saham Grup Pinehill dari pemegang sahamnya yaitu Pinehill Corpora Limited dan Steele Lake Limited. Dua perusahaan ini berbasis di British Virgin Island.

“Untuk menjajaki penawaran tersebut, perseroan akan melakukan uji kelayakan (due dilligence) atas Grup Pinehill sebelum memutuskan apakah akan menerima penawaran tersebut atau tidak,” demikian tertulis dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.

(Baca: Dua Saham Indofood Seret IHSG Sesi I Turun 0,93% ke Level 5.899,04)

Langkah ini merupakan penjajakan atas perusahaan terafiliasi. Sebab, seperti disinggung di awal, selama ini Grup Pinehill memproduksi Indomie berdasarkan perjanjian lisensi dengan Indofood. Selain Arab Saudi dan Turki, Grup ini memproduksi Indomie di negara Afrika yaitu Nigeria, Mesir, Kenya, Maroko, dan Serbia.

Indofood CBP bakal menyampaikan informasi lebih lanjut bila perusahaan memutuskan untuk menerima penawaran akuisisi, termasuk syarat dan ketentuan atas rencana transaksi. Syarat dan ketentuan akan ditetapkan secara rinci dalam suatu perjanjian tersendiri yang mengikat dan dibuat atas kesepakatan bersama.

Informasi tentang penjajakan ini tak mampu menopang saham Indofood CBP di tengah kejatuhan saham-saham sektor konsumer. Saat berita ini ditulis, harga saham Indofood CBP tercatat berada di posisi 10.725, anjlok 6,54% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya. Sepanjang hari ini, harga saham terendah Indofood CBP tercatat Rp 10.575 atau amblas 8,06% dibandingkan penutupan kemarin.

Adapun indeks sektor konsumer tercatat anjlok 2,31% pada perdagangan sesi pertama. Indeks sektor ini bersama indeks sektor properti yang anjlok 4,69% menjadi pemberat utama IHSG pada perdagangan hari ini.

Saat berita ini ditulis, IHSG tercatat berada di posisi 5.899 atau turun 0,93% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. IHSG melemah di tengah penguatan mayoritas indeks saham di Asia.