Disokong Saham Telkom dan Unilever, IHSG Hari ini Meroket 2,94%

IHSG Selasa (3/3) berbalik naik 2,94% ke level 5.518,62 setelah pada dua hari perdagangan sebelumnya anjlok cukup dalam karena sentimen virus corona.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
3/3/2020, 17.25 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (3/3) ditutup meroket hingga 2,94% ke level 5.518,62. Kenaikan indeks dalam negeri ini ditopang oleh saham-saham di sektor infrastruktur yang hari ini naik hingga 4,23%.

Saham yang menjadi penopang kenaikan saham infrastruktur di antaranya Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang naik 5,23% menjadi Rp 3.620 per saham. Lalu, Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik 4,26% menjadi Rp 1.345 per saham, serta Sarana Menara Nusantara (TOWR) naik 3,73% menjadi Rp 835 per saham.

Sektor lainnya yang menjadi penopang penguatan indeks hari ini yaitu sektor konsumer yang naik 3,9%. Saham Unilever Indonesia (UNVR) hari ini ditutup naik 3,26% menjadi Rp 7.125 per saham, termasuk saham H.M. Sampoerna (HMSP) yang naik 4,48% menjadi Rp 1.750 per saham.

(Baca: Paling Perkasa di Asia, IHSG Sesi I Meroket 2,93% ke Level 5.518,46)

Saham Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP naik 7,88% menjadi Rp 10.950 per saham. Begitu pula dengan saham induknya, Indofood Sukses Makmur (INDF) yang tercatat naik 6,74% di harga Rp 7.125 per saham.

Adapun salah satu sentimen yang mendorong kinerja IHSG hari ini yaitu ekspektasi stimulus kebijakan moneter oleh sejumlah bank sentral global untuk menangkal dampak virus corona terhadap perekonomian.

"Sentimen positif bagi indeks hari ini yaitu ekspektasi bank sentral global, khususnya The Fed, akan memangkas suku bunga acuannya untuk menangkal dampak negatif penyebaran Virus Corona," kata analis Indopremier Sekuritas, Mino, seperti dikutip Antara, sore ini.

(Baca: Dana Asing Kabur dari Bursa Rp 5 Triliun, Saham Bank Besar Jadi Korban)

Tercatat, pada hari ini ada 7,06 miliar saham yang diperdagangkan dengan nilai transkasi mencapai Rp 7,53 triliun. Tercatat sebanyak 313 saham naik, 94 saham turun, dan 130 saham lainnya tidak bergerak alias stagnan.

Namun investor asing mengambil kesempatan dari naiknya IHSG untuk mengambil untung dengan membukukan penjualan bersih (net sell) saham Rp 264,72 miliar di pasar reguler. Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) kembali menjadi sasaran jual asing dengan net sell Rp 127,29 miliar. Adapun harga saham bank pelat merah ini naik 0,74% menjadi Rp 6.800 per saham.

Dengan kenaikan tersebut, IHSG menjadi bursa saham berkinerja terbaik di antara bursa saham Asia lainnya yang mayoritas naik. Indek mengekor jauh di belakang IHSG dengan kenaikan 0,74%, Kospi naik 0,58%, serta Straits Times naik 0,39%. Sebaliknya, indeks Nikkei 225 anjlok 1,22%, sedangkan Hang Seng turun tipis 0,03%.

(Baca: Infeksi Corona di Luar Tiongkok Melonjak, Rupiah Kembali Melemah)

Reporter: Ihya Ulum Aldin