Perusahaan properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan kinerja keuangan yang ciamik pada tahun lalu. Alhasil, harga saham kedua emiten tersebut meroket pada hari ini, Jumat (27/3).
BSDE mencatat laba bersih sepanjang tahun lalu mencapai Rp 2,79 triliun atau tumbuh hingga 115,8% dibandingkan dengan 2018 sebesar Rp 1,29 triliun. Pertumbuhan yang pesat itu disumbang oleh naiknya pendapatan usaha perusahaan.
Sepanjang 2019, BSDE membukukan pendapatan senilai Rp 7,08 triliun atau tumbuh 6,6% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 6,62 triliun. Kontribusi pendapatan perusahaan dari penjualan tanah dan bangunan yang meningkat Rp 5 triliun atau tumbuh 11,9% secara tahunan dari Rp 4,47 triliun.
Selain itu, BSDE menjalankan beberapa aksi korporasi pada tahun lalu, di antaranya penjualan kepemilikan saham di PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN), penempatan investasi pada DIRE Simas Plaza Indonesia, dan pembelian saham PT Plaza Indonesia Mandiri (PIM).
(Baca: Lampaui Target, Penjualan Properti BSD Rp 6,5 Triliun pada 2019)
Dari aksi korporasi itu saja, perusahaan membukukan keuntungan senilai Rp 864,86 miliar. Selain itu, perusahaan membukukan penghasilan lain-lain senilai Rp 472,08 miliar pada tahun lalu. Sedangkan pada 2018, BSDE justru mencatat beban dan lain-lain sebesar Rp 467,61 miliar.
Saham BSDE pun tercatat naik hingga 23,33% menjadi Rp 740 per saham. Saham BSDE ditransaksikan hari ini sebanyak 44,33 juta unit saham dengan nilai transaksi Rp 31,45 miliar.
Sedangkan SMRA membukukan laba bersih tahun lalu senilai Rp 514,98 miliar atau tumbuh hingga 14,77% dibandingkan 2018 yang senilai Rp 448,7 miliar.
Laba bersih perusahaan mampu tumbuh karena pendapatannya naik 4,95%, dari 5,66 triliun pada 2018 menjadi Rp 5,94 triliun pada tahun lalu. Kenaikan pendapatan ditopang oleh bisnis properti perusahaan, di mana penjualan rumah sepanjang 2019 mencapai Rp 2,22 triliun, tumbuh hingga 22% secara tahunan dari 2018 sebesar Rp 1,82 triliun.
Saham SMRA pun pada perdagangan hari ini ditutup meroket 7,5% menjadi berada di harga Rp 430 per saham. Saham ini ditransaksikan dengan volume sebanyak 113,13 juta unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 49,02 miliar.
(Baca: Summarecon Tawarkan Obligasi Rp 700 Miliar Untuk Biayai Operasional)