Jual Aset, Lippo Karawaci Tambah Saham di Siloam & Lippo Cikarang

Donang Wahyu | Katadata
Ilustrasi. Lippo Karawaci tengah mencoba meningkatkan kepemilikan pada anak-anak perusahaan yang menjadi inti dari bisnis perusahaan ke depan.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
16/4/2020, 11.26 WIB

PT Lippo Karawaci Tbk meningkatkan kepemilikan saham di dua entitas anak, PT Siloam International Hospitals Tbk dan PT Lippo Cikarang Tbk. Dana untuk pembelian saham didapatkan emiten berkode LPKR ini dari divestasi saham pada First REIT, produk dana investasi real estate atau DIRE yang tercatat di Bursa Singapura.

"Transaksi ini dilaksanakan pada valuasi yang sangat menarik yang mana telah meningkatkan kepemilikan perseroan di Siloam menjadi lebih dari 55% dan di Lippo Cikarang menjadi 84%," kata CEO Lippo Karawaci John Riady melalui siaran resmi, Kamis (16/4).

John mengatakan bahwa transaksi yang sudah diselesaikan dalam satu bulan terakhir ini merupakan strategi Lippo Karawaci untuk melepaskan aset-aset noninti. Perusahaan kini mencoba meningkatkan kepemilikan pada anak-anak perusahaan yang menjadi inti dari bisnis perusahaan ke depan.

Sejak kuartal II 2019, Lippo Karawaci telah melepaskan 10,5% kepemilikannya di First REIT dan mengantongi dana lebih dari Rp 850 miliar. Penjualan secara bertahap itu pun selesai pada kuartal I-2020 dan berhasil mengumpulkan dana tunai lebih dari Rp 300 miliar.

(Baca: OJK Catat 60 Perusahaan akan Beli Kembali Saham Rp 17,2 Triliun)

Setelahnya, Lippo Karawaci meningkatkan kepemilikannya di Siloam Hospitals dari 51,1% menjadi 55,4%. Transaksi penambahan saham Siloam  dilakukan sebanyak 70 juta unit saham dengan harga rata-rata Rp 5.779 per saham.

Perusahaan membeli saham Siloam dengan diskon untuk industri tersebut pada harga rata-rata enterprise value (EV) per EBITDA selama 5 tahun terakhir. Harga rata-rata akuisisi ini di bawah 9,5x EV/EBITDA. Padahal untuk perusahaan sejenis, secara historis diperdagangkan pada EV/EBITDA rata-rata lebih dari 20x.

Dalam transaksi yang terpisah, perusahaan juga meningkatkan kepemilikannya pada Lippo Cikarang dari 81% menjadi 84%. Transaksi dilakukan dengan membeli saham Lippo Cikarang sebanyak 80 juta saham dengan harga rata-rata Rp 600 per saham.

(Baca: Disorot Bank Dunia, Utang Swasta RI Diproyeksi US$4 Miliar Jatuh Tempo)

Pada transaksi tersebut, perusahaan juga mendapat diskon terhadap nilai aktiva bersih atau NAV pada harga rata-rata transaksi lebih dari 91%. Diskon ini diklaim merupakan yang signifikan untuk rata-rata perusahaan-perusahaan sejenis.

Penambahan kepemilikan saham kedua perusahaan ini, diselesaikan dalam dua transaksi yang terpisah masing-masing, dalam tempo sebulan terakhir. Transaksi yang dibiayai dari divestasi First REIT itu, secara total pengeluaran dana tunai senilai Rp 452,5 miliar.

John menambahkan, aksi korporasi ini menunjukan konsistensi perusahaan untuk fokus pada bisnis properti dan layanan kesehatan. Strategi meningkatkan kepemilikan sedikit demi sedikit ini merupakan pilihan paling bijaksana karena bisa menghemat dana tunai.

Reporter: Ihya Ulum Aldin