Co-founder sekaligus Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menyarankan startup untuk tidak terburu-buru mencari untung. Menurut dia, pertumbuhan perusahaan rintisan Tanah Air belum maksimal.
Startup Indonesia butuh waktu lebih lama untuk bisa tumbuh optimal. "Secara teknik kami pikir belum waktunya cari untung karena startup Indonesia itu masih kecil," kata dia di Jakarta, Kamis (30/1).
Bahkan, menurut dia, promosi masih perlu dilakukan startup. "Bakar uang tidak apa-apa," ujar Wilson. Menurut dia, strategi itu bisa membantu perusahaan rintisan meningkatkan skala bisnisnya.
Di Indonesia, unicorn dan decacorn mulai menyiapkan diri untuk meraup untung dan menawarkan saham perdananya (Initial Public Offering/IPO). Rencana itu muncul setelah startup penyedia layanan ruang kerja bersama (coworking space), WeWork merugi lantaran gencar ‘bakar uang’.
(Baca: Investor Gojek Sebut ‘Bakar Uang’ Adalah Perang yang Tidak Sehat)
WeWork mendapat investasi dari SoftBank. Perusahaan asal Jepang itu merugi, lantaran valuasi WeWork disebut-sebut turun dari US$ 47 miliar menjadi US$ 10 miliar saat ini.
Startup asal Amerika Serikat itu agresif berekspansi. Pada 2017, cakupannya hanya di 100 lokasi. Kini, WeWork telah melebarkan sayap ke 500 lokasi. Berdasarkan data analis di Bernstein, WeWork menghabiskan US$ 700 juta (Rp 9,8 triliun) per kuartal untuk promosi atau 'bakar uang'.
Willson menilai bahwa isu WeWork tidak terlalu berdampak terhadap startup Indonesia. "Itu corporate governance issue bukan urusan ‘bakar uang’," kata dia. digital
Lagi pula, menurut dia ada beberapa sektor startup yang mencatatkan kinerja positif yaitu pendidikan (edtech) dan teknologi finansial (fintech). Bahkan, startup di kedua sektor ini diprediksi bakal menjadi unicorn baru Indonesia.
(Baca: Efek ‘Bakar Uang’ WeWork, Investor Fokus buat Profit Startup Tahun Ini)
Meski begitu, beberapa startup mulai mengincar profit. "Ada keinginan kami untuk menjadi yang terdepan. Tetapi caranya tidak harus selalu dengan promosi, justru harus lebih inovatif," kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita beberapa waktu lalu.
Decacorn itu mulai berfokus pada inovasi ketimbang promosi seperti uang kembali (cashback) dan diskon. Dengan begitu, mereka optimistis layanannya lebih sering digunakan oleh konsumen.
Tiga unicorn Tanah Air seperti Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak juga menyatakan mulai mengejar laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA positif. Begitu juga dengan OVO yang bakal mengurangi ‘bakar uang’ tahun ini.
(Baca: Bos Lippo dan Tokopedia Nilai Kasus WeWork Tak Berdampak di Indonesia)
Disclaimer: East Ventures merupakan salah satu investor Katadata.