Akan Didatangi Ratusan Ojek Online, Dubes Malaysia Tanggapi Soal Gojek

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, helm Gojek logo baru di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat (29/7). Dubes Malaysia menanggapi kehadiran Gojek di negaranya.
Penulis: Desy Setyowati
29/8/2019, 13.12 WIB

Ratusan pengemudi ojek online berencana mendatangi Kedutaan Besar atau Kedubes Malaysia, besok (30/8). Hal itu terkait permintaan maaf CEO Big Blue Taxi Datuk Shamsubahrin Ismail karena menyebut Indonesia negara miskin dan menolak kehadiran Gojek.

Dubes Malaysia untuk Indonesia, Zainal Abidin Bakar mengatakan bahwa pemerintahnya mendukung kehadiran Gojek di negaranya. Secara pribadi, ia pun mendukung kehadiran layanan decacorn Tanah Air itu di Malaysia.

"Setelah menjabat (sebagai Duta besar) di Indonesia, saya pikir Gojek sangat efektif, dan dapat diterapkan di Malaysia," kata dia dikutip dari Sun Daily, kemarin (28/8).

Hanya saja, menurut dia keamanan layanan berbagi tumpangan (ride-hailing) adalah yang utama. "Beberapa hal berkaitan dengan kecelakaan dan asuransi harus ditangani pemerintah," katanya.

(Baca: Bos Taksi Malaysia Minta Maaf, Ratusan Ojek Online Tetap ke Kedubes)

Meski begitu, ratusan pengemudi ojek online berencana mendatangi Kedubes Malaysia terkait pernyataan Shamsubahrin Ismail yang menolak kehadiran Gojek. Bos Taksi Malaysia itu juga menyebut Indonesia sebagai negara yang tingkat kemiskinannya tinggi.

Pernyataan itu memantik kemarahan pengemudi ojek online. Alhasil, ada sekitar 10 ribu pengemudi ojek online yang berencana unjuk rasa di Kedubes Malaysia.

Namun, karena Shamsubahrin sudah meminta maaf, pengemudi ojek online batal melakukan unjuk rasa. Kehadiran perwakilan pengemudi di Kedubes Malaysia itu hanya terkait pernyataan sikap atas permintaan maaf Bos Taksi Malaysia itu.

Massa akan kami kurangi. Mungkin hanya puluhan atau ratusan pengemudi saja, karena mereka sudah meminta maaf secara terbuka, sudah penuhi tuntutan kami,” kata Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono kepada Katadata.co.id, Kamis (29/8).

(Baca: Gojek Dihina di Malaysia, Rudiantara: Kami Saja Menerima Grab)

Adapun Shamsubahrin menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh masyarakat dan pengemudi ojek online Indonesia, kemarin (28/8). Mengutip dari Malay Mail, ia mengklaim alasan dia menyebut Indonesia miskin setelah membaca berita soal kondisi ekonomi Tanah Air.

"Indonesia berada dalam hati saya, orang Indonesia di hati saya," katanya dikutip dari Malay Mail, kemarin (28/8). Hal ini ia sampaikan secara terbuka melalui konferensi pers di Malaysia

Dia mengaku bahwa media sosial dan WhatsApp miliknya dibanjiri protes terkait pernyataannya yang menuai kritik, terutama di Indonesia. "Saya mendapat banyak pesan teks langsung ke ponsel saya dari orang Indonesia, dan juga pengendara Gojek. Saya juga masuk dalam grup (WhatsApp) pengendara Gojek Indonesia nasional,” katanya.

(Baca: Gojek Tanggapi Rencana Unjuk Rasa Ojek Online di Kedubes Malaysia)