Rilis Aplikasi, MasDuit Tawarkan Investasi Emas Mulai dari 0,1 Gram
Harga emas Antam tercatat terus meningkat sejak April lalu. Berkaca dari banyaknya investor yang berburu logam mulia ini, PT Aurum Digital Internusa pun merilis aplikasi MasDuit untuk memudahkan investasi.
CEO PT Aurum Digital Internusa Bony Hudi mengatakan, investor bisa membeli emas mulai 0,1 gram hingga 100 gram melalui aplikasi MasDuit. Dengan variasi investasi yang beragam, mulai dari yang termurah, ia menargetkan milenial dan ibu rumah tangga berusia muda menggunakan layanannya.
Melalui platform seperti ini juga, ia ingin mengedukasi masyarakat terkait investasi emas. “Dari sisi industri, harga emas meningkat dalam lima tahun belakangan. Dari sisi konsumen, emas termasuk investasi yang mudah dipilih,” katanya di Jakarta, kemarin (19/9).
Harga emas memang tercatat terus meningkat. Ada beberapa faktor yang mendukung penguatan harga emas, seperti perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok, perlambatan ekonomi, Brexit, dan lainnya.
(Baca: Harga Emas Antam Naik Rp 4.000 Seiring Kenaikan Harga Emas Dunia)
Namun, ia mencatat konsumsi emas di Indonesia masih tergolong rendah. “Jauh lebih sedikit dibanding India dan Tiongkok, yang jumlah populasinya mirip,” kata dia. Padahal, imbal hasilnya relatif menarik.
Pada tahun lalu, konsumsi emas dalam bentuk perhiasan di Indonesia hanya 41,9 ton. Sedangkan India dan Tiongkok masing-masing 598 ton dan 743 ton. Konsumsi emas batangan di Tanah Air pun hanya 22,2 ton. Padahal, di kedua negara itu mencapai 162 ton dan 315 ton.
Total permintaan untuk konsumsi emas di Indonesia pada 2018 hanya 64 ton, dengan permintaan per kapita 0,2 gram. Permintaan ini antara lain untuk memenuhi kebutuhan koin, perhiasan dan komponen elektronik seperti komputer.
“Sebenarnya masyarakat itu aware kalau emas adalah salah satu sarana lindung nilai paling menarik untuk investasi. Masalahnya, karena terlalu mahal. Maka dari itu, dengan 0,1 gram semua orang kini bisa mulai berinvestasi lewat MasDuit,” kata dia.
(Baca: Peluang Investasi Emas Digital dan Aturan Mainnya di Bappebti)
MasDuit menargetkan aplikasinya diunduh 500 ribu kali hingga akhir tahun ini. Dari jumlah tersebut, 30% di antaranya diharapkan merupakan pengguna aktif.
Setelah peluncuran ini, MasDuit akan berfokus pada nilai transaksi atas emas yang beredar. “Karena tujuan utama kami memang bukan keuntungan dulu, tapi memperkenalkan produk,” katanya.
Anak usaha PT Hartadinata Abadi Tbk ini mengklaim, layanannya menawarkan empat keunggulan. Pertama, emas yang ditawarkan dalam bentuk fisik sehingga bisa disimpan, dikirim dan diambil di toko. Saat ini, perusahaan memiliki 34 kios emas di Indonesia.
Kedua, saldo transaksi otomatis tercatat dan bisa ditarik ke rekening pengguna. Ketiga, pengguna bisa mengambil emas fisik, dan pecahannya bisa dikonversi sesuai keinginan. Terakhir, konsumen bisa berkirim emas lewat aplikasi.
Harga emas yang ditransaksikan di MasDuit berfluktuasi, mengikuti pasar spot global. Meski begitu, ia menilai bahwa logam mulia ini merupakan salah satu investasi yang aman. “Masyarakat tidak perlu khawatir,” kata dia.
Bony juga menyebutkan bahwa PT Aurum Digital Internusa bekerja sama dengan anak usaha Hartadinata Abadi lainnya di bidang pegadaian sebagai sarana depository atau penyimpanan emas fisik. Depository ini juga telah mengantongi ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Ada biaya penitipan, tapi component cost tersebut sudah masuk ke dalam harga beli. Jadi nanti tidak ada tambahan biaya lagi,” kata Bony.
(Baca: Aurum, Penjual Emas di Tokopedia Bantah Usahanya Ilegal)
Reporter: Dorothea Putri Verdiani (Magang)