Gandeng Alibaba, Penerbit Gim Indonesia Lyto Game Siap Mendunia

Lyto.net
Kantor Lyto Game
Penulis: Desy Setyowati
19/11/2019, 13.40 WIB

Penerbit gim online Indonesia, Lyto Game, mengumumkan kemitraannya dengan Alibaba Cloud. Lewat kerja sama ini, perusahaan berharap produknya bisa diterima pasar global.

Alibaba Cloud Indonesia akan mendukung infrastruktur komputasi awan (cloud computing) Lyto Game. Alibaba Cloud merupakan unit bisnis Alibaba Group di bidang tulang punggung (backbone) intelijen data.

Pendiri Lyto Game Andi Suryanto mengatakan, selama ini perusahaan butuh waktu beberapa bulan untuk menyiapkan server fisik di setiap negara tujuan. Infrastruktur itu bertujuan menjangkau para pemain gim (gamer) di banyak negara.

“Sekarang dengan sumber daya komputasi Alibaba Cloud, hanya perlu beberapa jam untuk mengatur operasi online,” kata Andi dalam siaran pers, Selasa (19/11). Hal ini memudahkan perusahaan ekspansi ke banyak negara.

(Baca: Pendapatan Alibaba Tembus Rp 237,7 Triliun per Juni 2019)

Unit bisnis perusahaan teknologi Tiongkok itu juga menyediakan jaringan distribusi dan sumber daya komputasi bagi Lyto Game. “Kami dapat memberikan pengalaman gaming yang lebih lancar dan baik kepada para gamer dengan teknologi canggih dari Alibaba Cloud,” katanya.

Andi berharap, kerja sama ini membantu Lyto Game menembus pasar global dengan cepat dan efisien dari sisi biaya. Perusahaan dapat meningkatkan atau menurunkan sumber daya komputasi secara fleksibel, ketika gim baru dirilis.

Head of Alibaba Cloud Indonesia Leon Chen mengatakan, perusahaannya bakal mendukung strategi ekspansi Lyto Game supaya lebih kompetitif. “Dengan teknologi kami dan infrastruktur cloud yang andal, kami siap membantu para startup dan perusahaan Indonesia meningkatkan keberadaannya secara regional maupun global,” katanya.

(Baca: Produk Baru Alibaba Cloud Bisa Tingkatkan Data Intelijen Korporasi)

Berdasarkan data Statista, pendapatan industri gim di Indonesia diproyeksi US$ 182 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun pada tahun ini. Volume pasarnya diprediksi mencapai US$ 239 juta atau Rp 3,3 triliun pada 2023.

Lyto Game berdiri sejak 2003 di Indonesia dan memperluas pasar ke Asia Tenggara. Perusahaan memiliki lebih dari 300 karyawan dan telah menerbitkan beragam gim untuk komputer, ponsel (mobile) hingga webgames. Penggunanya pun lebih dari 50 juta.

Sedangkan Alibaba Cloud melayani 20 wilayah secara global, dengan ketersediaan layanan di 61 zona. Perusahaan ini mendirikan dua pusat data di Indonesia dengan menggandeng mitra lokal. Berdasarkan data Gartner, Alibaba Cloud masuk tiga teratas Infrastructure as a Services (IaaS) dengan pasar terbesar di dunia.

(Baca: Ekspansi Alibaba Meningkatkan Pengguna Komputasi Awan di Indonesia)