Virus Corona Diproyeksi Dorong Pendapatan Tencent pada Kuartal I 2020

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
ilustrasi, gim online. Pendapatan perusahaan teknologi asal Tiongkok Tencent Holdings Ltd naik pada kuartal I 2020 dari sektor hiburan digital. Hal itu karena banyak orang tinggal di rumah di tengah pandemi virus corona.
Editor: Ratna Iskana
20/3/2020, 10.38 WIB

Pendapatan perusahaan teknologi asal Tiongkok Tencent Holdings Ltd tercatat tumbuh 25% pada kuartal IV 2019. Pendapatan perusahaan itu diperkirakan melonjak pada kuartal pertama tahun ini karena pandemi virus corona memaksa orang untuk tinggal di rumah. 

Seperti dilansir KrAsia, pendapatan Tencent pada kuartal IV mencapai US$ 15,2 miliar atau Rp 243 triliun. Jumlah itu meningkat 25% secara tahunan (yoy).

Sepanjang 2019, Tencent mencatatkan pendapatan sebesar US$ 54,1 miliar atau Rp 864 triliun. Pendapatannya tumbuh 21% yoy dengan laba bersih sebesar US$ 13,5 miliar atau Rp 215 triliun. 

"Selama 2019, kami memperkuat kepemimpinan kami di internet konsumen dan memperluas kehadiran kami di internet industri. Hal itu untuk mempertahankan metrik operasi dan keuangan yang sehat," kata CEO Tencent Pony Ma seperti dilansir KrAsia pada Kamis (19/3).

Sedangkan pada awal tahun ini bisnis offline Tencent diproyeksi turun karena terdampak pandemi virus corona. Pasalnya, toko-toko menghentikan operasi karena pelanggan banyak yang tinggal di rumah.

"Kami melihat pada Februari dan bagian awal Maret ada dampak negatif yang sangat besar pada transaksi offline," kata Chief Strategy Officer Tencent James Mitchell.

(Baca: Pengguna Gim Online Melonjak hingga ‘Down’ Imbas Pandemi Corona)

Namun bisnis hiburan digital mereka diperkirakan mengalami lonjakan pada kuartal pertama tahun ini. Sebab, banyak orang yang tinggal di rumah sehingga layanan seperti gim, aplikasi kolaborasi kantor, dan layanan pendidikan mengalami pertumbuhan. 

Unduhan gim yang dikembangkan oleh Tencent Holdings Ltd meningkat 10,4% secara tahunan pada Februari 2020. “Pendapatan meningkat 11,8%,” kata Analis Sensor Tower Nan Lu dikutip dari Reuters beberapa waktu lalu (18/3). 

Secara keseluruhan, unduhan semua aplikasi yang dikembangkan oleh raksasa teknologi asal Tiongkok itu naik 32,3% secara bulanan dan 42,9% yoy pada Februari lalu. Gim buatan Tencent yang paling populer yakni Honor of Kings dan Peacekeeper Elite.

Trafik di aplikasi percakapan Tencent, WeChat juga melonjak. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat Tiongkok berdiam diri di rumah guna menghindari penularan virus corona.

Seperti dilansir Nikkei Asian Review, platform WeChat Work mengalami peningkatan pengguna baru sebesar 15% antara akhir Januari dan awal Februari. Di Tiongkok, meskipun perusahaan-perusahaan sudah secara bertahap melanjutkan operasinya, tapi masih banyak orang memilih untuk bekerja dari rumah karena takut akan infeksi. 

Begitu juga dengan negara-negara lain yang bahkan sudah menerapkan karantina wilayah atau lockdown. Di Indonesia, sejumlah perusahaan mengambil kebijakan bekerja dari rumah alias Work from Home.

(Baca: 8 Aplikasi untuk Work From Home Panen Transaksi saat Pandemi Corona)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan