Ada dua startup teknologi finansial (fintech) berinvestasi di bank dan merambah bank digital dalam sepekan. Keduanya yakni Xendit dan Grup Modalku. Grup Modalku mengumumkan berinvestasi di Bank Index Selindo, bersama dengan perusahaan platform jual beli otomotif Carro.
Co-Founder sekaligus CEO Modalku Reynold Wijaya menyampaikan, langkah tersebut menjadi salah satu tonggak penting perusahaan untuk memasuki industri neobank atau bank digital.
Bank Index berfokus pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sama seperti Grup Modalku. Bank Index memiliki 52 jaringan kantor di area komersial utama seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Jawa, Sumatera, Bali dan Batam. “Kolaborasi bersama Bank Index akan mendukung strategi bisnis Grup Modalku ke depan. Kami melihat bahwa Bank Index adalah partner yang sesuai karena adanya kesamaan visi untuk memberdayakan dan mengembangkan UMKM,” kata Reynold dalam keterangan pers, Selasa (26/4).
Pada Kamis lalu (21/4), Xendit mengumumkan investasi strategis di Bank Sahabat Sampoerna. Co-Founder sekaligus CEO Xendit Moses Lo menyampaikan, Bank Sampoerna maupun Xendit akan berjalan secara independen, tanpa mengubah produk dan layanan yang ada.
“Xendit dan Bank Sampoerna telah menjadi mitra sejak awal Xendit di Indonesia. Dengan investasi ini, Xendit bangga dapat mendukung Bank Sampoerna dalam mengembangkan infrastruktur digital Bank dan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital bangsa,” ujar Moses dalam keterangan pers, pekan lalu (21/4). Bank Sampoerna merupakan bank swasta Indonesia yang berfokus pada bisnis mikro, UKM dan banking-as-a-service kepada bisnis berbasis teknologi. “Kolaborasi telah menjadi titik sentral Bank Sampoerna dalam melayani bisnis mikro dan UKM,” kata CEO Bank Sampoerna Ali Rukmijah.
“Dukungan dari Xendit tentunya akan meningkatkan kemampuan layanan kami. Peningkatan ini akan terlihat dari segi kapasitas layanan, cakupan, dan yang tidak kalah pentingnya, kualitas dan inovasi,” tambah dia.
//impactalk