Setelah Investasi di Gojek, Astra Buka Peluang Akuisisi Startup

Dokumentasi Astra
Menteri Kominfo Rudiantara (kedua kiri) bersama Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kanan), CEO & Founder Go-Jek Nadiem Makarim (kiri) dan President & Co-Founder Go-Jek Andre Soelistyo berswafoto seusai konferensi pers kerja sama Astra dan Go-Jek di Jakarta, Senin (12/2). Astra buka peluang untuk akuisisi startup.
27/8/2019, 11.05 WIB

PT Astra International Tbk (ASII) tengah berfokus mengembangkan unit bisnis digitalnya dan membuka peluang mengakuisisi startup. Perusahaan ini juga sudah berinvestasi di decacorn Tanah Air, Gojek.

Direktur Astra Internasional Paulus Bambang WS mengatakan, perusahaannya membuka peluang pengembangan unit bisnis digital dari dua sisi, yakni organik dan anorganik. Dalam hal anorganik, Astra berencana mengakuisisi startup yang tergabung di ekosistem akselerator, Plug & Play.

"Kami masih mencari pengembangan dari peluang eksternal, terutama untuk menemukan startup di bawah ekosistem (akselerator dan inkubator) Plug & Play karena kami saat ini terlibat dan aktif di platform itu," kata dia dikutip dari Deal Street Asia, kemarin (26/8).

(Baca: Kongsi Astra dan Gojek Bentuk Layanan Mobil Sewa GoFleet)

Dari sisi organik atau internal, Astra sebenarnya sudah merilis tiga platform layanan digital yakni Seva.id,  Sejalan dan Cari Parkir pada September 2018. Seva.id merupakan marketplace yang memungkinkan konsumen membeli mobil dengan lebih mudah.

Lalu, Sejalan merupakan aplikasi berbagai tumpangan (ride sharing). Sedangkan CariParkir adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna menemukan tempat parkir terdekat.

Selain itu, Astra meluncurkan layanan chatbot untuk bisnis asuransi. Perusahaan ini juga membentuk usaha patungan (joint venture) di bidang teknologi finansial (fintech lending), bernama Astra Welab Digital Arta (AWDA).

(Baca: Astra dan Welab Siapkan US$ 21 Juta untuk Bisnis Fintech Lending)

Namun, perusahaan membuka peluang pengembangan bisnis digital dari sisi eksternal atau akuisisi. “Kami tidak mencari startup unicorn (untuk akuisisi). Kami berharap perusahaan baru yang lebih kecil, yang dapat menemukan solusi bagi kami terkait bisnis,” katanya.

Presiden Direktur Astra International Priyono Sugiarto menambahkan, perusahaannya berkomitmen untuk mengembangkan unit bisnis digitalnya. “Kami mempekerjakan selusin ilmuwan data muda untuk fokus pada kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI) dan mesin pembelajaran (machine learning),” kata dia.

Astra telah berinvestasi US$ 100 juta di Gojek pada putaran pendanaan Seri F, Maret lalu. Mereka pun berpartisipasi pada pendanaan seri E Gojek senilai US$ 150 juta pada tahun lalu.

(Baca: Makin Gencar Ekspansi Digital, Astra Luncurkan Tiga Layanan Online)

Reporter: Cindy Mutia Annur