Rudiantara Isyaratkan Ruangguru Segera jadi Unicorn Baru

ANTARA FOTO/ ICom/AM IMF-WBG/Wisnu Widiantoro
Ilustrasi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan sambutannya saat meresmikan pembukaan Diskusi Panel Indonesia Eximbank yang menjadi bagian dari Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10). Rudiantara memperkirakan akan ada unicorn baru dari bidang pendidikan.
5/9/2019, 12.48 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara memperkirakan, akan ada startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar atau unicorn baru di Indonesia. Perusahaan rintisan itu diprediksi berasal dari bidang pendidikan.

Hanya, Rudiantara enggan merinci terkait startup tersebut. “Akan ada satu unicorn sebelum 2019 berakhir. Perkiraan edutech,” kata Rudiantara di sela-sela acara Google Cloud Summit di JIExpo, Jakarta, Kamis (5/9).

Sebab, pemerintah mengalokasikan 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan. Tentu nilai pasar bisnis bidang pendidikan akan besar dan menjadi potensial untuk digarap.

“Perkiraan saya, tergantung yang mau investasi, (unicorn baru) di bidang edutech. Karena pendanaannya sudah di ronde atas bukan lagi seed capital (pendanaan awal),” kata Rudiantara.

(Baca: Disebut Akan Disuntik SoftBank, CEO Ruangguru: Sedang Proses Pendanaan)

Ruangguru merupakan startup di bidang pendidikan yang disebut-sebut bakal mendapat suntikan modal dari investor asal Jepang, SoftBank. Menanggapi hal itu, CEO sekaligus pendiri Ruangguru Adamas Belva Syah Devara mengisyaratkan bahwa perusahaannya tengah menggalang pendanaan.

Namun, Belva enggan berkomentar lebih jauh terkait investornya. “Semua masih dalam proses. Sebenarnya dengan banyak investor lain, tidak ada masalah. Ada banyak (investor), tetapi masih terlalu awal. Saya belum bisa komentar,” katanya kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu (19/8).

Tambahan modal itu rencananya digunakan untuk mengembangkan produk baru dan menambah jumlah Sumber Daya Manusia (SDM). “Tahun ini akan ada pendanaan dan besar (nilainya),” kata Belva.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa perusahaannya akan ekspansi ke luar negeri. Hanya saja, ia enggan merinci negara yang ditarget maupun waktu pelaksanaannya. “Tahun ini kami akan keluar Indonesia, sebagai unit bisnis dari Ruangguru,” katanya.

(Baca: Tumbuh Cepat, Ruangguru Bisa Jadi Unicorn Tahun Depan)

Ruangguru terakhir kali mendapat dana segar melalui putaran pendanaan seri B dari UOB Venture Management pada pertengahan 2017 lalu. Startup ini juga memperoleh dana hibah dari Australian Department of Foreign Affairs and Trade dan Atlassian Foundation International, melalui ajang Solve Challenge pada tahun lalu.

Meski begitu, Belva tidak secara spesifik menyampaikan bahwa perusahannya menargetkan status unicorn atau memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar. “Status unicorn bisa tahun ini atau tahun depan,” katanya.

Selain Ruangguru, ada beberapa startup pendidikan nasional. IndonesiaX misalnya, menyediakan kursus online (Massive Open Online Course). Lalu, ada Harukaedu, Arkademy, Bahaso, Kelase, dan MejaKita.

(Baca: Tiga Sektor Penyumbang Unicorn Prediksi Rudiantara )