Saingi Traveloka & Tiket.com, Startup Mesir Swvl Bakal Masuk Indonesia

instagram/@swvlapp
Ilustrasi icon Swvl. Startup asal Mesir, Swvl berencana masuk Indonesia pada akhir tahun depan.
Penulis: Desy Setyowati
12/11/2019, 11.31 WIB

Startup penyedia layanan pemesanan tiket bus asal Mesir, Swvl berencana masuk ke Indonesia, Filipina, dan Bangladesh pada akhir tahun depan. Jasa seperti ini sudah disediakan oleh Traveloka, Tiket.com, Blibli.com dan Bukalapak.

Manajer umum Swvl Pakistan Shahzeb Memon mengatakan, perusahaannya ingin memperluas pasar di banyak negara. “Kami berencana membuka (layanan) di Manila, Jakarta, dan Dhaka,” kata dia melalui sambungan telepon kepada reporter Reuters Syed Raza Hassan, kemarin (11/11).

Memon mengatakan, layanan Swvl 30-40% lebih murah ketimbang konsumen menggunakan mobil. Karena itu, ia optimistis jasa yang ditawarkan perusahaannya dapat diterima pasar di beberapa negara Asia.

(Baca: Muncul Aplikasi Baru Pesaing Gojek dan Grab, Mana yang Lebih Murah?)

Dalam keterangan resminya, Swvl mengatakan bahwa perusahaan menargetkan pengguna berbagi tumpangan (ride hailing). Hal ini untuk menciptakan pilihan transportasi yang lebih banyak bagi masyarakat kelas menengah ke atas di negara Asia.

Di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang menyediakan layanan ride hailing. Grab dan Gojek menghadirkan jasa berbagi tumpangan baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Ada BitCar khusus untuk roda empat. Kemudian, ada Bonceng, Cyberjek, Beujek, Gaspol, dan Anterin menyediakan ojek online.

Karena itu, startup ini ingin menyasar lebih banyak negara. Swvl Pakistan pun menegaskan bahwa perusahaan ingin dmenjalankan bisnisnya dengan cara yang sah dan berkomitmen untuk mematuhi hukum di setiap wilayah cakupan.

(Baca: Masuk Indonesia, Startup Malaysia Feet’s Incar Karyawan Swasta dan PNS)

Adapun startup ini berdiri pada 2017 di Mesir. Perusahaan penyedia layanan pemesanan tiket bus ini juga sudah hadir di Pakistan dan memindahkan kantor pusatnya ke Dubai, Arab Saudi baru-baru ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta dalam Statistik Transportasi 2018, ada 18 juta kendaraan yang terdaftar pada 2016. Kendaraan tersebut tidak termasuk kendaraan milik TNI, Polri, dan Corps Diplomatic.

Kendaraan yang paling banyak terdaftar di DKI Jakarta adalah sepeda motor. Sepeda motor yang melintasi jalan DKI Jakarta mencapai 13,3 juta atau 73,92% dari total.

Selanjutnya mobil penumpang menempati posisi kedua yang menyumbangkan kendaraan terbanyak, yaitu 3,5 juta unit atau 19,58%. Sedangkan kendaraan khusus hanya 0,79%.

(Baca: Potensinya Besar, Gojek dan Grab Akan Bersaing di Bisnis Cloud Kitchen)