Startup teknologi pertanian, TaniHub mencatatkan pertumbuhan bisnis mencapai 200% pada tahun ini. Perusahaan kini telah memiliki tiga unit usaha dan bermitra dengan 30 ribu petani.
Berdasarkan data dari TaniHub, perusahaan tersebut mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) sepanjang tahun ini meningkat 268,2% dibandingkan 2018.
TaniHub kini memiliki tiga unit bisnis, yakni TaniHub sebagai platform e-commerce hasil tani, TaniFund sebagai fintech pendanaan untuk mitra petani, dan TaniSupply yang fokus kepada pengelolaan rantai pasok.
Di antara ketiganya, TaniSupply merupakan bisnis paling baru yang diluncurkan pada semester kedua tahun ini. TaniSupply bertugas membeli produk petani, memprosesnya di warehouse dari grading hingga quality assurance, dan mendistribusikannya kepada klien maupun pelanggan.
"Dengan adanya entitas tersendiri, kami akan jauh lebih agresif dalam mengembangkan rantai pasokan pertanian. Kami ingin berperan penting dalam mengembangkan ekosistem pertanian secara keseluruhan di Indonesia," kata Direktur TaniSupply Vincentius Sariyo dari siaran pers pada Rabu (18/12).
(Baca: Fintech TaniFund Target Jumlah Peminjam Naik Tiga Kali Lipat di 2020)
Produk perishable atau produk segar yang gampang rusak menjadi produk paling berkontribusi pada pertumbuhan bisnis TaniHub. Namun, Vincenitus tak merinci angka penjualan produk tersebut.
Startup ini kini sudah menjangkau sebanyak 30.000 petani dan menargetkan dalam jangka panjang bisa menggaet 1 juta petani. Untuk itu, perusahaan telah membangun fasilitas distribusi regional di lima kota, yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.`
TaniHub juga tengah membangun fasilitas pemrosesan dan pengemasan di Malang dan berencana menambah satu lagi di tahun depan.
CEO dan Co-Founder TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan mengatakan, fasilitas-fasilitas tersebut dibangun bertujuan untuk menjaga konsistensi dan menjamin kualitas produk petani. Selain itu, fasilitas tersebut bisa menunjang proses bisnis yang semakin cepat dan berkembang.
(Baca: Cari Pendanaan, TaniGroup Target Salurkan Pinjaman Rp 300 M di 2020)
TaniHub sedang mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning baru untuk mengintegrasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi.
"Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi semua stakeholders agar semua lapisan masyarakat mencintai hasil panen dari produsen lokal dan peduli pada pertanian Indonesia," ujar Arie.
Sementara itu, unit bisnisnya yang bergerak di fintech lending TaniFund telah menyalurkan pinjaman pada 1.500 petani mencapai US$6,2 juta atau setara Rp 86,8 miliar. Pinjaman diberikan pada 140 proyek budidaya tanaman dan pembiayaan transaksi penjualan.
Adapun pada tahun ini, terdapat 300 petani yang memperoleh pinjaman melalui TaniFund. Tahun depan, jumlah petani yang memperoleh pinjaman ditargetkan dapat meningkat tiga kali lipat.