Bukan SoftBank, Ruangguru Raih Pendanaan Rp 2,1 T dari Investor AS

Desy Setyowati|KATADATA
Ilustrasi, Pendiri sekaligus Chief of Product and Partnership Ruangguru Iman Usman (paling kiri) dan CEO sekaligus pendiri Ruangguru Adamas Belva Syah Devara (paling kanan) saat konferensi pers terkait lima tahun Ruangguru.
26/12/2019, 10.28 WIB

Startup di bidang pendidikan, Ruangguru mendapat pendanaan seri C senilai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Investasi ini dipimpin oleh modal ventura asal Amerika Serikat (AS), General Atlantic dan GGV Capital.

Investasi tersebut juga diikuti oleh EV Growth, UOB Venture Management, dan beberapa investor lainnya. Padahal sebelumnya SoftBank sempat dikabarkan bakal berinvestasi di Ruangguru.

Startup pendidikan itu pun berencana menggunakan tambahan modal tersebut untuk mendukung pengembangan produk dan layanan di Indonesia dan Vietnam.

Pendiri sekaligus CEO Ruangguru Belva Devara menilai, General Atlantic dan GGV Capital memahami visi startup-nya. Visi yang dimaksud yakni membangun perusahaan pendidikan yang berdampak sosial tinggi dan berkelanjutan.

"Kami berharap kemitraan ini dapat membantu kami untuk mencapai misi," ujar Belva dalam siaran pers, hari ini (26/12). Apalagi, menurutnya, kedua modal ventura ini memiliki rekam jejak yang kuat dalam membantu pengusaha lain mengembangkan bisnis di sektor pendidikan dan teknologi. 

(Baca: Galang Pendanaan, Valuasi Ruangguru Diprediksi Tembus Rp 7 Triliun)

Pendiri sekaligus Direktur Produk dan Kemitraan Ruangguru Iman Usman mengatakan, perusahaan menyediakan beragam produk untuk pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Ruangguru juga menawarkan produk lain, seperti bimbingan belajar langsung dari aplikasi, jasa penyediaan guru les, materi pelatihan profesi dan keterampilan. Perusahaan rintisan ini juga menyediakan platform sistem manajemen belajar untuk karyawan.

"Kami berkomitmen untuk terus membangun kurikulum yang komprehensif,” kata Iman. Selain itu, perusahaannya menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang dinilai lebih mudah dimengerti dan menyenangkan.

Managing Director dan Pimpinan General Atlantic India dan Asia Tenggara Sandeep Naik menilai, model bisnis Ruangguru sangat sesuai dengan pasar di Indonesia. "Kami sangat senang dapat bekerjasama dengan Ruangguru dalam mengoptimalkan potensinya di Asia Tenggara," katanya.

Ia mengatakan, pendidikan bukanlah sektor yang asing bagi kegiatan investasi perusahaannya. General Atlantic telah bermitra dengan perusahaan di bidang pendidikan global lain seperti Byju’s, Hotmart, Arco, Open Classrooms, dan Little Golden Star.

(Baca: Jadi Staf Khusus Jokowi, CEO Ruangguru Sumbang Gaji untuk Modal UMKM)

Managing Director dan Pimpinan General Atlantic Indonesia Ashish Saboo mengatakan, perusahaannya mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia. Salah satunya, dengan mengoptimalkan kegiatan belajar yang holistik dan membantu pelajar untuk menjadi lebih kompetitif secara global.

"Kami yakin bahwa pengalaman panjang bersama berbagai perusahaan teknologi pendidikan lainnya di dunia dapat membantu Ruangguru bertumbuh pesat," ujar Saboo. Sebagai bagian dari investasi ini, Saboo juga akan bergabung dalam jajaran komisaris Ruangguru.

Managing Partner GGV Capital Jixun Foo menilai, Ruangguru berhasil menghadirkan pendidikan berkualitas dan terjangkau bagi jutaan siswa di Indonesia. Startup ini, menurutnya, dapat merealisasikan potensi siswa dan menghasilkan dampak yang berkelanjutan.

Managing Partner GGV Capital Jenny Lee menambahkan, pendidikan berbasis teknologi bagaikan 'tesis mendasar' dalam kegiatan investasi perusahaannya. GGV Capital telah bermitra dengan berbagai perusahaan di bidang pendidikan seperti FengBian, HuoHua, ZuoYeBang, XiaoBu, Lambda School, dan LiuLiShuo.

"Tim kami siap untuk bekerja sama dengan Belva, Iman, dan segenap tim Ruangguru, untuk mewujudkan visi mereka," ujar Lee. (Baca: Disebut Akan Disuntik SoftBank, CEO Ruangguru: Sedang Proses Pendanaan)

Reporter: Cindy Mutia Annur