Startup penyedia layanan on-demand, Gojek memungut biaya tambahan S$ 0,7 atau sekitar Rp 7.165 pada layanan berbagi tumpangan (ride hailing) di Singapura. Tarif minimum GoCar di Indonesia pun dikabarkan naik.
Decacorn Tanah Air itu menjelaskan, biaya tambahan atas layanan di Singapura sejalan dengan kehadiran fitur baru. Kebijakan ini berlaku mulai 9 Maret.
"Nilai yang dikumpulkan dari (biaya tambahan) ini akan langsung digunakan untuk inisiatif yang dirancang guna meningkatkan pengalaman pelanggan dan mitra pengemudi," kata Gojek, dikutip dari The Straits Times, kemarin (2/3).
Fitur yang ditawarkan yakni multi-perjalanan. Biaya tambahan itu juga akan digunakan untuk pelatihan mitra pengemudi. "Jadi, mereka (pelanggan) dapat memiliki layanan yang lebih andal, aman dan menyenangkan," kata Gojek.
(Baca: Tangkal Penipuan, Gojek Siapkan Tiga Fitur dan Jaminan Saldo GoPay)
Layanan Gojek di Singapura belum didukung pemesanan multi-perjalanan. Namun, pengguna bisa mengubah tujuan dan aplikasi akan menghitung ulang tarif.
Dengan biaya tambahan itu, mitra pengemudi bisa memasukkan dua titik pengantaran. "Ini akan meningkatkan peluang penghasilan bagi pengemudi, karena perjalanan multi-perjalanan tarifnya lebih tinggi," kata Gojek.
Selain itu, pengemudi yang mendapat beberapa penilaian buruk dari pelanggan wajib mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pelayanan. "2020 akan menjadi tahun penting bagi Gojek Singapura karena menggandakan keandalan dan kualitas layanan kendaraan," kata General Manager Gojek Singapura Lien Choong Luen.
(Baca: Babak Baru Pertarungan Gojek dan Grab di Tiga Layanan)
Co-CEO Gojek Andre Soelistyo sempat mengatakan, perusahaan memang menyiapkan layanan dan fitur baru untuk para pengguna di Singapura agar dapat bersaing dengan Grab. Sebab Grab memiliki beragam penawaran layanan seperti berbagi perjalanan satu arah atau carpooling dan premium.
Dikutip dari Channelnewsasia.com, Gojek memiliki sekitar 800 ribu pengguna bulanan aktif di Singapura. Sedangkan di Indonesia, startup bervaluasi di atas US$ 10 miliar itu menggaet 2 juta lebih mitra pengemudi.
Dikutip dari akun @ojol_ghibah, Gojek menaikkan tarif minimum GoCar di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sejak 17 Februari lalu. Di Jakarta, tarif GoCar dan GoCar L masing-masing menjadi Rp 14 ribu dan Rp 16.800.
(Baca: Beli Saham Blue Bird, Gojek Perkuat Layanan Transportasi dan GoPay)
Sedangkan di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, tarifnya menjadi Rp 12 ribu untuk GoCar dan Rp 14 ribu GoCar L. Skema insentif selama sepekan 16 poin mendapat Rp 10 ribu.
Senior Manager Corporate Affairs Teuku Parvinanda tidak mengonfirmasi kabar tersebut. Namun, ia menjelaskan bahwa sistem Gojek secara dinamis melakukan penyesuaian biaya tarif layanan dan mengikuti keseimbangan permintaan dan penawaran.
“Dalam penerapan tarif, kami merujuk pada ketentuan yang berlaku dan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah selaku regulator,” kata Teuku kepada Katadata.co.id.
Sedangkan insentif akan selalu ditinjau, guna menjaga keberlangsungan pendapatan mitra pengemudi. Ia menekankan bahwa kebijakan Gojek senantiasa mengacu pada kondisi pasar dan dampaknya terhadap perusahaan.
Gojek sebenarnya sudah menaikkan biaya jasa GoCar dan tarif GoRide pada akhir tahun lalu. (Baca: Gojek Naikkan Biaya Jasa GoCar hingga Tarif GoRide Akhir Tahun Ini)