Raih Pendanaan dari East Ventures, BukuWarung Berencana Perluas Pasar

Katadata/Metta Dharmasaputra
Managing Partner East Ventures Willson Cuaca dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE Katadata 2020) di Jakarta, Kamis (30/1). East Ventures memimpin pendanaan tahap awal untuk startup BukaWarung. Pendanaan tahap awal ini akan digunakan BukaWarung untuk memperluas pasar.
7/4/2020, 13.24 WIB

BukuWarung, startup penyedia aplikasi pembukuan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), mendapatkan pendanaan tahap awal yang dipimpin oleh East Ventures.

Dalam siaran pers, Selasa (7/4), selain East Ventures, beberapa investor lain yang terlibat, antara lain AC Ventures, Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan Michael Sampoerna. Selain itu, ada juga beberapa angel investor seperti Grab, Gojek, Flipkart, PayPal, Xendit, Rapyd, Alterra dan Zen Rooms.

Co-founder BukuWarung Abhinay Peddisetty mengatakan, pendanaan tahap awal itu rencananya akan digunakan untuk memperluas pasar. Saat ini, pembukuan transaksi tunai dan kredit dari BukuWarung sudah bisa dinikmati oleh 250 ribu UMKM di 500 kota/kabupaten di Indonesia.

"Namun, angka itu belum mencapai 1% dari 60 juta pemilik warung di Indonesia, yang hampir seluruhnya bergantung pada metode pencatatan tradisional," kata Abhinay dalam siaran pers pada Selasa (7/4).

Ia optimistis ekspansi BukuWarung akan sukses, sebab dalam beberapa bulan pertama, BukuWarung meraih pertumbuhan pasar yang kuat. Selama dua bulan terakhir misalnya, BukuWarung mencatat, penggunaan aplikasi (engagement) miliknya tumbuh 500%. Mayoritas di kota-kota lapis kedua dan ketiga.

Selain memperluas pasar, BukuWarung juga memanfaatkan dana itu untuk pengembangan teknologi. BukuWarung juga akan merekrut talenta baru di bidang engineering, poduk, desain, dan kemitraan.

(Baca: Startup Lokal Chilibeli Dapat Pendanaan Rp 157 Miliar dari Investor AS)

Abhinay mengatakan, dengan menggunakan aplikasi BukuWarung, pengguna bisa menghemat waktu dan pengeluaran, terutama untuk pembukuan konvensional. Menurutnya, warung mengeluarkan biaya hingga Rp 110.000 untuk pembukuan manual menggunakan buku besar, alat tulis, dan kalkulator.

Pengguna juga bisa menerima manfaat digitalisasi warung itu dengan menerima pembayaran piutang tiga kali lebih cepat. Sebab, dalam aplikasi ada fitur pengingat pembagaran terhadap arus kas bisnis pengguna.

"Misi kami adalah mendukung pemilik warung ini dengan teknologi sehingga mereka bisa mengelola bisnis mereka dengan efisien," kata Abhinay.

Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, setelah diluncurkan BukuWarung mengalami pertumbuhan transaksi dan penggunaan aplikasi yang cepat. Hal ini menurutnya, menjadikan BukuWarung salah satu pemain utama di industri aplikasi penyedia solusi digital UMKM.

Managing Partner Golden Gate Ventures Vinnie Lauria menambahkan, platform penyedia layanan bisnis yang ditawarkan BukuWarung, akan mengakselerasi evolusi ekonomi digital Indonesia.

"Solusi finansial BukuWarung berpotensi membantu 60 juta warung berkembang dan menumbuhkan bisnisnya," kata Vinnie.

(Baca: Dapat Investasi Rp 274 M, Startup RI Ini Bakal Sasar Pasar Eropa & AS)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan