Industri Gim Indonesia Tumbuh 20% Efek Pandemi Corona

ANTARA FOTO/Rahmad
Ilustrasi, warga bermain Game Online di Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
Penulis: Desy Setyowati
29/4/2020, 13.29 WIB

Gim menjadi salah satu hiburan bagi masyarakat yang berdiam diri akibat pandemi corona. Industri gim di Indonesia pun mencatatkan pertumbuhan 10-20% selama pandemi virus corona.

Angka tersebut berdasarkan catatan Asosiasi Gim Indonesia (AGI). “Bagi pemilik gim, itu naik 10-20%,” kata Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Josua Simanjuntak alam diskusi bertajuk Kick Off Collabonation Silaturahmi Kreatif’ secara virtual, kemarin (28/4).

Namun, kondisi berbeda dialami para penyedia layanan gim. “Kalau ini fluktuatif, ada yang naik dan turun,” ujar Josua. (Baca: Trafik Internet untuk Gim Online Naik hingga 61% Efek Pandemi Corona)

Contoh pemilik atau pengembang di Tanah Air yakni Agate Studio, Touchten Games, Megaxus Infotech, dan Gemscool, atau Garena dari Singapura. Sedangkan penyedia layanan gim seperti Microsoft Xbox dan Google Stadia.

Kendati pandemi Covid-19 membuat permintaan gim meningkat, industri tidak serta-merta terdorong transaksinya. Salah satu penghambatnya yakni infrastruktur yang belum memadai.

"Infrastruktur kita masih belum memungkinkan transfer data yang besar. Dari mereka juga ada permintaan untuk dibantu dari sisi infrastruktur," ujarnya.

(Baca: Potensi Besar Bisnis E-Sports)

Kementerian pun memberikan stimulus kepada pekerja kreatif yang terkena dampak pandemi virus corona. Hanya, Josua tidak memerinci insentif yang dimaksud.

Selain itu, Kemenparekraf menyediakan fasilitas pendukung untuk menunjang konektivitas. "Saat ini yang kami coba masuk bantu untuk stimulus. Masa Covid-19 ini kami harus tetap produktif dalam keterbatasan masing-masing, karena kebutuhan masih ada," katanya.

Peningkatan permintaan layanan gim juga dirasakan oleh para operator seluler di Tanah Air. Telkomsel  mencatatkan kenaikan trafik internet 17,9 % dibanding hari biasanya selama pandemi.

Lalu lintas data untuk layanan gim online melonjak hingga 61 %, sementara streaming video lewat YouTube atau MAXstream naik 23 %. “Telkomsel telah memastikan kualitas jaringan yang prima untuk menunjang pertumbuhan trafik tersebut,” kata Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro, Rabu (22/4) lalu.

(Baca: Strategi Klub E-Sports Papan Atas Membangun Tim Jawara)

Potensi pasar tersebut bukan hanya berasal dari pemain gim online, juga yang menyaksikan pertandingan e-sports di YouTube dan layanan video lainnya. “Telkomsel melihat bahwa e-sports memiliki potensi yang sangat tinggi bagi kemajuan ekosistem digital di Indonesia,” ujar GM External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim.

Masa pandemi virus corona juga menjadi peluang bagi XL Axiata untuk meningkatkan transaksi dari para gamer. Perusahaan mencatat, trafik internet meningkat 15 % selama pandemi Covid-19. “Streaming meningkat 52 %,” kata Vice President Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih.

Tri mengatakan, gim termasuk e-sports dapat mendorong layanan data. “Untuk saat ini, penggunaan data untuk akses e-sports relatif belum begitu tinggi, namun kami percaya ke depan akan meningkat,” katanya.

Indosat juga mencatatkan kenaikan trafik data 24 % selama pandemi virus corona, dengan layanan yang paling banyak digunakan yakni YouTube, WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Xl Axiata dan Indosat memang tidak memerinci peningkatan trafik internet untuk gim, namun turnamen e-sports turut menyumbang transaksi dari sisi streaming video.

(Baca: Momentum Baru Bisnis Gim dan E-Sports)

Pandemi Covid-19 memang membuat beberapa turnamen e-sports ditunda atau batal. Namun, Garena masih mengagendakan beberapa pertandingan seperti AoV Star League (ASL) Season 4 (7 April-November), CODM Princess Cup (7-17 April), Free Fire (FF) The One (12-26 April), Call of Duty Mobile Weekly Cup (18-21 April), Invitational Show Match (23-25 April), Clan War Hardpoint (27 April-1 Mei), Free Fire All Stars (2-17 Mei), Solo Soldier-Gun Game (5-6 Mei), dan Clan War Domination (18-22 Mei).

Smartfren juga mencatatkan kenaikan trafik data 15 %. “Sebagian besar untuk penggunaan video, berita, musik, gim, dan e-sports,” kata Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim. “Untuk e-sports mendapat respons yang bagus dari konsumen selama work from home.”

Begitu juga trafik internet 3 Indonesia meningkat 15 % efek pandemi. Penggunaan internet untuk gim melonjak 54 % dibandingkan hari biasa. “Ada tiga top gaming app yang banyak digunakan pelanggan Tri yaitu Garena FreeFire, Mobile Legend dan AOV,” ujar Presiden Direktur 3 Indonesia Danny Buldansyah.

(Baca: Ramai-ramai Berebut Pasar Besar Industri Gim)

Reporter: Antara