Netflix Raih Tambahan 15,8 Juta Pengguna di Tengah Pandemi Corona

123RF.com/Charnsit Ramyarupa
Ilustrasi Netflix. Layanan video on-demand (VOD), Netflix Inc. mendapat tambahan 15,8 juta pengguna selama pandemi corona.
Penulis: Ekarina
22/4/2020, 13.52 WIB

Platform video on-demand (VOD), Netflix Inc. ikut menuai "berkah" di tengah merebaknya pandemi corona. Perusahaan berhasil mendapat tambahan penggguna baru hingga dua kali lipat dibanding proyeksi semula. 

Dikutip dari Reuters, Layanan streaming terbesar di dunia memperoleh 15,8 juta pelanggan berbayar sepanjang periode Januari hingga Maret 2020. Angka tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding perkiraan sebelumnya yang hanya sebesar 7 juta pengguna. 

(Baca: Efek Pandemi, 700 Lebih Situs Netflix dan Disney Palsu Curi Data)

Dengan tambahan ini, maka total pengguna Netflix di seluruh dunia mencapai 182,9 juta orang. 

Kendati demikiam, perusahaan memperkirakan jumlah pelanggan baru untuk Juli hingga Desember 2020 mungkin akan lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan, banyak pengguna yang sebelumnya belum berlangganan, kini sudah menjadi pelanggan.

"Kami juga memperkirakan penurunan dan pertumbuhan pengguna melambat karena imbauan di rumah berakhir," kata manajemen Netflix dalam sebuah surat kepada para pemegang saham.

Netflix adalah satu dari sedikit perusahaan yang mendapat berkah pada saat pemerintah mengimbau warganya mereka tetap di rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Di saat indeks S&P 500 SPX jatuh 19% dari rekor tertinggi pada 19 Februari, saham Netflix telah justru naik 11%.

(Baca: Pengangguran di AS Melonjak, Netflix hingga Apple TV Gratiskan Layanan)

Analis senior Investing.com, Haris Anwar mengatakan, keuntungan besar Netflix menunjukkan sahamnya mampu bertahan saat ada imbauan tetap di rumah.

"Namun tak ada jaminan bahwa resesi global dan meningkatnya persaingan tidak memukul Netflix akhir tahun ini," kata Anwar.

Sebab ada sedikit kejelasan dari perusahaan tentang  bisnisnya ke depan, yang mana ini kemungkinan akan merusak harga saham perusahaan dalam jangka pendek.

Netflix mengatakan menghentikan produksi film dan TV di seluruh dunia untuk sementara untuk meningkatkan arus kas serta dapat menunda beberapa program selama satu kuartal.