Gempa Donggala, Kementerian Komunikasi Kirim 30 Unit Telepon Satelit

ANTARA
Sebuah bangunan pusat perbelanjaan yang roboh akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9).
Penulis: Desy Setyowati
28/9/2018, 23.03 WIB

Hari ini gempa melanda wilayah Donggala, Sulawesi Tengah beberapa kali sejak 13.59 WIB. Alhasil, jaringan telekomunikasi di wilayah tersebut padam total alias black out. Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengirim 30 unit telepon satelit.

Pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu menyatakan jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus. Hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika hingga pukul 18.00 WIB terdapat 276 base station kategori 2G, 3G dan 4G yang tidak bisa digunakan.

Oleh karenanya, Menteri Kominfo Rudiantara menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengirimkan 30 unit telepon satelit. “Hal ini guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya,” kata Ferdinandus dalam siaran resminya, Jumat (28/9).

Di satu sisi, operator telekomunikasi juga tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP). Operator bakal menggunakan infrastruktur hingga pasokan jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) pulih.

(Baca: BMKG Pastikan Tsunami 0,5 Meter Hingga 3 Meter di Palu).

Tindak lanjut ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta seluruh jajaran kementerian dan lembaga untuk bersiaga menghadapi segala kemungkinan setelah gempa di Donggala. “Saya memantau dan menyiagakan seluruh jajaran pemerintah terkait menghadapi segala kemungkinan pasca gempa,” ujar Presiden dalam akun twitter @jokowi. “Semoga saudara kita di sana tetap tenang dan dalam keadaan selamat.”

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa pertama kali terjadi pada 13.59 WIB berkekuatan 5,9 skala richter (SR) di 8 kilo meter (km) barat laut Donggala. Lalu, gempa terjadi lagi pada 14.28 bermagnitudo 5 SR di 10 km timur laut Donggala.

Kemudian, gempa susulan dengan kekuatan 5,3 SR terjadi pada 15.25 WIB di 11 km timur laut Donggala. Lalu yang terbesar, gempa berkekuatan 7,4 SR terjadi pada 17.02 WIB di 27 km timur laut Donggala. “Kedalaman 10 km dan berpotensi tsunami,” kata BMKG lewat akun twitter @infoBMKG. Alhasil, terjadi tsunami sekitar 0,5 hingga 2 meter.

Tak lama berselang, gempa berkekuatan 6,1 SR terjadi pada 17.14 WIB di 58 km timur laut Donggala. Lalu terjadi lagi pada 17.25 WIB dengan magnitudo 5,9 SR di 12 km tenggara Palu, Sulteng. Baru kemudian pada 17.36 WIB, BMKG menyampaikan bahwa tsunami telah berakhir.

Namun, gempa terjadi lagi pada 17.39 WIB berkekuatan 5,5 SR di 13 km tenggara Donggala. Disusul gempa bermagnitudo 5 SR pada 17.47 WIB di 9 km tenggara Donggala. Lalu pada pukul 18.06 WIB terjadi gempa berkekuatan 5,5 SR di 19 km tenggara Sigi, Sulteng dan  bermagnitudo 5 SR pada 19.27 WIB di 50 km tenggara Donggala. Lindu ini berlanjut dengan kekuatan 5,8 SR pada 20.35 WIB di 68 km barat laut Donggala. Hingga berita ini diturunkan, gempa berkekuatan 5,4 SR pada 21.26 WIB di 60 km barat laut Donggala.