Tampilkan Sosok Chrisye, Ini Sejarah Google Doodle yang Mendunia

Katadata/Pingit Aria
Google Doodle Chrisye
Penulis: Pingit Aria
16/9/2019, 15.45 WIB

Google hari ini memasang doodle Chrisye untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-70. Chrisye lahir di Jakarta pada 16 September 1949. Pencetak hit ‘Lilin-lilin Kecil’ itu meninggal dunia pada usia 57 tahun di Jakarta, 30 Maret 2007.

Chrisye mengenal musik sejak kecil melalui koleksi piringan hitam milik ayahnya. Ia merupakan salah satu penyanyi tersukses di Indonesia. Dengan karakter vokalnya yang halus, pemilik nama Christian Rahadi ini merilis 31 album yang meledak di tahun 1970 hingga 2000-an. 

Chrisye merilis ‘Badai Pasti Berlalu’ pada 1977. Album ini berisi sejumlah hit puitis seperti ‘Merpati Putih’, dan ‘Merepih Alam’. Inilah yang membuat Badai Pasti Berlalu dinobatkan menjadi album terbaik sepanjang sejarah musik Indonesia.

Hingga 22 tahun kemudian, saat Chrisye merilis remix lagu ‘Cintaku’ dari album yang sama, sutradara kenamaan Rizal Mantovani membuatkan video klipnya. Video ini melibatkan puluhan artis papan atas dari Titiek Puspa, Titi DJ, hingga Joshua Suherman.

(Baca: Revisi PP, Facebook dan Google Terancam Diblokir jika Tak Bayar Pajak)

Chrisye begitu sukses hingga pernah dijuluki sebagai ‘Indonesian Living Legend’. Saking menginspirasinya, kisah Chrisye pernah diangkat sebagai film dan diperankan Vino G. Bastian.

Hari ini, pada laman pencariannya, Google menampilkan doodle sosok Chrisye dalam bentuk karikatur. Dengan setelan kemeja putih dan kacamata,  sosok Chrisye digambar sedang memegang gitar. Deretan lilin-lilin kecil yang menyala membentuk tulisan Google di sekelilingnya.

Google Doodle adalah modifikasi sementara untuk logo Google di laman pencariannya. Modifikasi logo itu dibuat untuk memperingati hari besar, acara atau tokoh-tokoh terkemuka dunia.

Doodle mulanya dibuat oleh dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin saat keduanya akan mengikuti festival musik ‘Burning Man’ di Nevada pada akhir Agustus 1998. Saat itu, stick figure Burning Man dipasang pada huruf ‘o’ kedua Google untuk menginformasikan pada pengguna bahwa keduanya sedang tidak bertugas.

(Baca: Potensi Pajak dari Google dan Perusahaan Digital Capai Rp 27 Triliun)

Setelah itu, Google merekrut desainer eksternal untuk membuat doodle hingga tahun 2000. Seiring perkembangan perusahaan, Google membentuk tim ‘Doodlers’ yang terdiri dari para desainer dan insinyur.

Google Doodle yang tadinya hanya berupa ilustrasi sederhana pun menjadi lebih interaktif dan berevolusi menjadi video, hingga gim sederhana. Pada 2010 misalnya, Doodle untuk Sir Isaac Newton berbentuk animasi. Kemudian, Doodle Pac Man bisa dimainkan dengan menggerak-gerakkan kursor.

Google juga membuat Doodle khusus untuk memperingati hari besar atau tokoh terkemuka di tiap-tiap negara. Dari Indonesia, selain Chrisye, Kartini juga pernah menjadi inspirasi Google Doodle. Begitu pula tiap 17 Agustus, Google selalu meluncurkan doodle bertema kemerdekaan. Hingga 2014 saja, telah lebih dari 2000 doodle regional dan internasional yang pernah tampil di laman Google.