Facebook tengah melakukan uji coba fitur agregator berita Facebook News sejak Oktober 2019. Fitur ini nantinya bakal memungkinkan platform media sosial tersebut menyampaikan produk jurnalistik.

Dalam unggahan blog Facebook Newsroom, VP, Global News Partnerships Facebook Campbell Brown dan Product Manager News Facebook Mona Sarantakos mengatakan bahwa nantinya artikel berita akan muncul di beranda pengguna.

Hanya, belum ada konfirmasi apakah fitur ini akan dibawa ke Indonesia. "Kami ingin memberi orang lebih banyak kontrol atas berita yang mereka lihat, dan kemampuan untuk mengeksplorasi lebih banyak minat berita mereka, langsung di dalam aplikasi Facebook," ujar Brown dan Sarantakos seperti dikutip TechInCrunch, Jumat (25/10) lalu.

Brown dan Sarantakos melanjutkan, tab 'berita' itu dikembangkan melalui konsultasi dengan media. Untuk menangkal hoaks, Facebook memilih untuk bermitra dengan kantor media yang kredibel.

(Baca: Google Makin Canggih, Ada Inovasi Terbaru dari Maps hingga Search)

Di Amerika Serikat, beberapa media yang dipilih untuk menyajikan berita itu, antara lain Wall Street Journal, Washington Post, BuzzFeed News, Business Insider, NBC, USA Today, dan Los Angeles Times. Facebook dikabarkan akan membayar kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk tiap berita yang ditampilkan.

Survei yang dilakukan PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia dan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebutkan 82% responden mengaku mencari berita melalui Facebook. Berikut grafiknya:

Dengan adanya fitur ini, Facebook akan bersaing dengan aggregator, seperti Line Today , Kurio, BaBe, UC News, dan Baca. Facebook mengatakan telah menyiapkan beberapa fitur-fitur kunci yang akan disematkan Facebook News, di antaranya:

1. Today's Stories, dipilih oleh tim jurnalis untuk menangkap Berita yang kemungkinan dibutuhkan oleh pengguna sepanjang hari.

2. Personalization, berita disajikan sesuai minat pengguna. Kurator akan menyusun rekomendasi berdasarkan topik yang dibagikan dan diikuti, sehingga pengguna dapat menemukan minat dan topik baru.

(Baca: WhatsApp Rentan Diretas, Ini 5 Cara Pencegahannya)

3. Topic Sections, di antaranya berisi kanal bisnis, hiburan, kesehatan, sains dan teknologi, dan olahraga.

4. Your Subcriptions, bagian untuk orang yang telah menautkan langganan berita berbayar mereka ke akun Facebook mereka.

5. Controls, untuk menyembunyikan artikel, topik, dan penerbit yang tidak ingin Anda lihat.

Pemimpin Redaksi Berita BuzzFeed Ben Smith mengatakan kepada TechInCrunch melalui email bahwa BuzzFeed senang berpartisipasi dalam fitur tersebut. Sedangkan, Vice President of Communication Los Angeles Times Dan Hillary Manning mengatakan bahwa perusahaan dapat menjangkau pembaca baru melalui Facebook News.

"Saat kami menjangkau lebih banyak pembaca, kami berharap dapat melihat lebih banyak pertumbuhan di basis pelanggan digital," kata Manning.

Reporter: Cindy Mutia Annur