Pakai GoPay, Penghasilan Musisi Jalanan Meningkat 300%

Gojek
(ki-ka) Penggagas Konferensi Musik Indonesia, Glenn Fredly, Pendiri Institut Musik Jalanan, Andi Malewa, Musisi, Sari Koeswoyo, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional, Irfan Aulia Irsal, dan Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sabartua Tampubolon dalam panel bertajuk \"Panen Royalti dan Sosialisasi Undang-Undang Ekonomi Kreatif\" yang diadakan pada acara Konferensi Musik Indonesia.
Penulis: Desy Setyowati
24/11/2019, 12.10 WIB

Ratusan musisi jalanan yang tergabung dalam Institut Musik Jalanan (IMJ) menggunakan layanan dompet digital GoPay sejak Juni lalu. Sejak saat itu, pendapatan mereka meningkat 300%.

Senior Manager Consumer PR GoPay Deviani Wulandari mengatakan, masyarakat bisa memberikan sumbangan lewat GoPay kepada lebih dari 200 musisi jalanan di Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta sejak pertengahan tahun ini. “Rata-rata penghasilannya meningkat hingga 300%,” kata dia dalam siaran pers, Minggu (24/11).

Para musisi tersebut pun memiliki tabungan dan bisa membayar iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dengan begitu, mereka bisa mengelola keuangannya sendiri.

Kali ini, perusahaannya menyediakan layanan pembayaran dalam acara Konferensi Musik Indonesia (KAMI) bertajuk ‘Musik untuk Perdamaian’. Ia menegaskan, GoPay terbuka untuk berkolaborasi dengan banyak pihak.

“Harapannya, dampak positif tadi bisa dirasakan oleh lebih banyak musisi dan tidak terbatas pada musisi jalanan,” kata Deviani.

(Baca: Perluas Bisnis, Beri Sumbangan ke Pemusik Jalanan Bisa Lewat Go-Pay)

Penggagas dan Ketua KAMI Glenn Fredly mengatakan, GoPay berdampak positif terhadap IMJ. Karena itu, salah satu dosen IMJ ini ingin mengangkat peran layanan pembayaran ini di acara KAMI. “Kami percaya inovasi ini tidak hanya akan memudahkan para musisi dalam mencari nafkah, namun juga bisa mendorong mereka untuk terus berkarya,” katanya.

Para musisi yang ingin memanfaatkan layanan pembayaran GoPay dapat berkunjung ke booth perusahaan selama penyelenggaraan KAMI. Perusahaan teknologi finansial (fintech) besutan Gojek ini akan memberikan sosialisasi mengenai manfaat transaksi non-tunai dan membuka pendaftaran.

KAMI berlangsung pada 23 November 2019 di Gedung Budaya Sabilulungan, Bandung. Acara ini akan dihadiri pelaku industri musik, pemerintah, pengusaha, dan masyarakat umum pecinta musik. “Juga menampilkan berbagai musisi Tanah Air,” kata Glenn.

(Baca: Ambon Butuh Perbaikan Infrastruktur untuk Jadi Kota Musik Dunia)

Pada Juni lalu, CEO GoPay Aldi Haryopratomo mengatakan, ide awal kolaborasi dengan IMJ bermula dari pengalaman pribadinya. Saat lari pagi, ia berjumpa dengan musisi bertalenta. Namun ketika hendak memberi sumbangan, dia tak membawa uang tunai.  Pengalaman itulah yang membawa kolaborasi sumbangan non-tunai itu terbentuk.

GoPay ingin merangkul lebih banyak masyarakat supaya mau bertransaksi non-tunai. Hasil sumbangan itu diberikan 100% untuk para musisi jalanan. “Kami harap kolaborasi ini dapat menjadi jalan bagi musisi jalanan untuk terus berkembang,” kata Aldi saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu (20/6).

Cara penggunaannya, pemilik GoPay hanya perlu memindah kode Quick Respons (QR Code) yang terpasang di alat musik para musisi tersebut. Masyarakat bisa memberikan sumbangan berapa pun nilainya.

(Baca: Perjalanan Lima Dekade Bisnis Studio Rekaman Sebelum 1990)