Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran, PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA) menargetkan pertumbuhan pengguna aktif dan transaksinya mencapai dua kali lipat di tahun ini. Perusahaan mencatat, hingga akhir tahun lalu jumlah pengguna aktifnya mencapai 35 juta dan mencapai 3 juta transaksi per hari.
CEO DANA Vincent Iswara mengatakan, perusahaan menargetkan tahun ini pertumbuhan pengguna dan transaksinya bisa jauh melampaui dari tahun lalu maupun 2018. "Kami harap di tahun 2020 kami bisa mencapai (jumlah pengguna dan transaksi) lebih dari dobel semua," kata Vincent saat ditemui di kantornya, Selasa (28/1).
Vincent menjelaskan bakal mengembangkan infrastruktur keuangan di platformnya serta menggaet sejumlah mitra baik dari institusi keuangan maupun pelaku usaha dari berbagai skala bisnis. Salah satunya, saat ini perusahaan tengah melakukan pilot project pada fitur Paylater dan Bayar Patungan.
(Baca: Lima Fakta tentang Rencana Alipay Beroperasi di Indonesia)
Selain itu, perusahaan juga telah resmi menjadi metode pembayaran di layanan Apple di Indonesia sehingga pengguna bisa menggunakan DANA sebagai alternatif pembayaran digital di App Store, Apple Music, Apple TV app, iTunes Store, hingga iCloud Storage. Sebelum kerja sama dengan perusahaan itu, DANA juga telah berkolaborasi dengan Samsung Pay untuk metode pembayaran layanan di Samsung.
"Kami yakin dengan berkolaborasi bersama beberapa partner seperi Apple ini, akan lebih banyak transaksi yang kami lakukan untuk memberikan benefit kepada pengguna," ujar Vincent.
DANA mencatat pada akhir 2019 sekitar 87.500 mitra mikro kecil menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Vincent mengklaim bahwa hingga saat ini perusahaan pun telah mengimplementasikan standardisasi kode Quick Response (QR Code) atau QRIS hingga 100% ke seluruh mitra UMKM perusahaan.
"(Implementasi QRIS dimulai) sejak ada petunjuk dari Bank Indonesia di mana para pemain PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) harus mengadopsinya," ujar dia.
(Baca: BI Tegaskan Wechat Pay dan Alipay Wajib Gunakan Rupiah dan QRIS)
BI mewajibkan seluruh penyedia layanan pembayaran nontunai menggunakan QRIS terhitung mulai 1 Januari 2020 lalu. Sosialisasi program ini telah dimulai sejak 17 Agustus 2019.
DANA mencatat ada 5 sektor UMKM terbesar di perusahaan selama 2019 di antaranya yakni makanan dan minuman, sembako, layanan seluler seperti pulsa, pakaian dan aksesoris, dan barang elektronik. Selain itu, ada pula 5 lokasi mitra UMKM terbesar perusahaan yakni berada di wilayah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Akhir Oktober lalu, DANA menargetkan bisa menggaet lebih dari 30 juta hingga akhir tahun. Jumlah itu meningkat signifikan dibanding April lalu yang sebanyak 15 juta. Ketika itu, ia menyebut, pasar fintech pembayaran di Indonesia masih sangat besar.
Vincent menyebut e-commerce merupakan salah satu penggerak ekonomi digital di Indonesia saat ini. “Perkiraan nilai transaksinya mencapai US$ 4,45 triliun pada 2021," kata dia.
(Baca: QRIS, Standar QR Code BI untuk Semua Penerbit Uang Elektronik)