Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengembangkan sistem pengenal wajah (face recognition) data pribadi untuk registrasi kartu prabayar.
"Kami rencana membangun (face recognition) dengan BRTI untuk registrasi kartu prabayar. Masih perlu diatur regulasinya," kata Direktur Pendaftaran Penduduk Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri David Yama dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE Katadata 2020) yang diselenggarakan oleh Katadata di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1).
Metode registrasi seperti itu untuk menjaga keamanan data pribadi pengguna kartu SIM. Meski demikian, pihaknya belum dapat menargetkan metode registrasi itu kapan dijalankan.
(Baca: Mendagri Tito Sebut e-KTP Dilengkapi Teknologi Pengenalan Wajah)
Kemendagri memberikan kesempatan institusi baik pemerintah maupun swasta untuk dapat mengakses data pribadi namun tetap dilakukan penyaringan. Nantinya, face recognition tersebut tetap akan dilindungi oleh Kemendagri.
"Ketika ada lembaga menggunakan data pribadi, yang keluar bukan face recognition, namun elemen data seperti NIK (Nomor Induk Kependudukan)," kata Yama.
Sebelumnya BRTI menyebut rencana menerapkan sistem registrasi biometrik seperti face recognition dalam registrasi kartu SIM dengan pertimbangan evaluasi registrasi yang saat ini berlaku.
"Banyak orang menyalahgunakan identitas orang lain untuk registrasi," kata Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) I Ketut Prihadi.
(Baca: Cegah Nomor Ponsel Dibobol, BRTI Kaji Pakai Sidik Jari saat Registrasi)
Pembobolan kartu SIM baru-baru ini terjadi menimpa wartawan senior Ilham Bintang pada 3 Januari lalu. Melalui akun Facebook-nya, Ilham bercerita kejadian itu menimpanya saat ia sedang berlibur di Australia. Pembobol kartu SIM Ilham memintanya mengganti kartu SIM dengan nomor 0816806656.
Diduga karena lalai, pegawai operator kartu SIM milik Ilham Indosat Ooredoo pun memenuhi permintaan pembobol untuk mengganti kartu. Setelah berhasil membobol, dana di rekening Ilham habis. Pihak bank mencatat, ada 98 transaksi berupa pengiriman uang ke 94 rekening melalui rekening Ilham.
(Baca: Dukcapil Gandeng Perusahaan Kecerdasan Buatan Manfaatkan Data eKTP)