Buat Video soal Virus Corona, YouTuber Tak Dapat Bayaran Iklan

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi, suasana jumpa pers YouTube Fanfest 2016 di Jakarta.
6/3/2020, 13.32 WIB

Platform di bawah naungan Google, YouTube memperbolehkan kreator membuat video tentang virus corona. Namun, YouTuber tak akan mendapat bayaran atas iklan yang tayang di konten tersebut.

Sebab, Youtube menilai konten terkait virus corona bersifat sensitif. Sebagaimana kebijakan perusahaan sejak awal, video sensitif tak akan mendapat pendapatan dari iklan.

Video yang dianggap sensitif lainnya misalnya, yang memuat konflik bersenjata, kematian, dan penembakan massal. “Semua video yang berfokus pada topik ini (covid-19) akan di-demonetisasi hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata Product Officer YouTube Tom Leung dikutip dari The Verge, kemarin (5/3).

(Baca: Atasi Video Prank dan Hoaks Virus Corona, WHO Buat Akun TikTok)

Kebijakan itu ditempuh untuk melindungi para pengiklan. Selain itu, dalam rangka membatasi penyebaran informasi yang salah terkait virus corona.

Perusahaan juga sudah mengumumkan kebijakan itu melalui saluran Creator Insider di platform yang tayang pada 11 Februari lalu. Pada video berdurasi 4 menit 30 detik itu, YouTube menegaskan bahwa virus corona merupakan topik sensitif.

Namun, kebijakan itu tak berlaku untuk saluran berita. (Baca: Jurus Google Basmi Hoaks Corona: Gaet Kemenkes dan Algoritma Khusus)

Para YouTuber menghindari kata-kata virus corona supaya akun mereka tetap mendapat iklan. Pembawa acara pada saluran Linus Tech Tips Linus Sebastian misalnya, menghindari kata terkait covid-19 melalui akunnya.

“Saya tidak akan mengomentari berita terkait kesehatan baru-baru ini karena A, saya bukan profesional perawatan kesehatan, dan B, saya tidak inginvideo saya di-demonetisasi," kata dia dalam video tentang PC baru, yang diunggah di akun YouTube-nya.

YouTuber yang berfokus pada konten gim, Jonathan Downey juga menghindari kata-kata virus corona. Padahal, ia membuat video tentang konferensi gim Game Developers Conference (GDC) yang batal akibat covid-19.

(Baca: Tangkal Hoaks, Facebook Gratiskan WHO Pasang Iklan soal Virus Corona)

Kreator lainnya, pemilik saluran Nintendo Prime mengakali kata virus corona dengan singkatan CV. Konten itu juga membahas tentang konferensi GDC yang batal karena wabah.

Beberapa video tentang virus corona sempat tayang di YouTube. YouTuber di Filipina misalnya, membuat video prank terkait virus corona di mal. Pria yang mengenakan masker itu berpura-pura terjatuh dan mengejang, seolah-oleh terinfeksi virus corona.

YouTuber dengan jumlah subscriber terbanyak di dunia, Felix Kjellberg atau yang dikenal PewDiePie bahkan dikritik warganet karena membuat konten terkait virus corona. Ia memperagakan cara memakai masker, namun menyebut corona sebagai coronachan.

(Baca: Dua Warga Depok Terinfeksi Virus Corona, Kominfo Temukan 147 Hoaks)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan