Kominfo Temukan 232 Hoaks, Salah Satunya "Jokowi Positif Virus Corona"

Kominfo
Ilustrasi, konten virus corona yang distempel hoaks oleh Kominfo beredar pada Mei 2019.
16/3/2020, 18.22 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat jumlah hoaks terkait virus corona meningkat 36 konten dalam empat hari, menjadi  232 per hari ini (16/3). Salah satu kabar bohong yang beredar yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) positif terinfeksi virus covid-19.

"Ini hoaks (Presiden Jokowi positif corona) yang sangat tidak pintar. Ini berbahaya," ujar Menteri Kominfo Johnny Plate saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (16/3). Padahal, Presiden Jokowi terpantau dalam kondisi sehat dan masih bekerja.

Hoaks yang baru muncul lainnya yakni mitra pengemudi Gojek melarikan diri setelah dinyatakan positif corona di Rumah Sakit Persahabatan. Lalu, beredar kabar bohong suspect virus corona ditemukan di Delta Spa dan hoaks tentang warga Klaten terpapar covid-19.

(Baca: Facebook Buat Fitur Cek Fakta dan Blokir Hoaks Virus Corona)

Selain itu, beredar hoaks bahwa warga DKI Jakarta yang bekerja di rumah ramai-ramai ke Puncak. Lalu, ada informasi bohong berjudul ‘Malioboro dan Tempat Wisata di Yogyakarta Tutup 16-31 Maret 2020’ dan ‘Lemon Panas Dapat Membunuh Sel Kanker dan Dikaitkan dengan Covid-19’.

Kabar bohong lainnya yakni bertajuk ‘Pesan Mantan Menteri Kesehatan Ibu Nila Moeloek’, ‘RSUD Kraton Ada Rujukan Pasien Corona’, dan ‘Ada Korban Virus Corona di Mall Pantai Indak Kapuk (PIK)’. Kemudian, beredar hoaks dengan judul ‘Bali Lockdown Akibat Virus Corona pada 25 Maret 2020’ dan ‘Terapis Spa Goldenhands Suspect Virus Corona’.

Johnny mengimbau masyarakat mengecek validitas informasi yang diterima dan tidak menyebarluaskan hoaks. Warga bisa memastikan materi terkait virus corona yang diterima melalui situs resmi Kementerian Kesehatan, dan yang non-medis dari Kantor Staf Presiden.

(Baca: Hoaks Corona Capai 196, Kominfo Dorong Twitter hingga Facebook Blokir)

Sedangkan terkait penanggulangan bencana terpusat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB).  "Jika semakin banyak daerah punya situs informasi, itu baik. Namun harus didukung dengan narasi dan informasi yang sama dengan pemerintah pusat agar tidak membingungkan masyarakat," ujar Johnny.

Kementerian pun menerapkan dua strategi guna meminimalkan penyebaran virus corona di Tanah Air. Pertama, mendorong pengembang media sosial seperti Twitter, Google, dan Facebook menangguhkan konten hoaks terkait covid-19.  

"Mereka sudah takedown, tetapi jumlahnya bertambah terus. Kami minta lebih cepat memblokir konten tersebut, supaya jangan sampai semakin menyebar," kata Johnny, akhir pekan lalu (12/3).

(Baca: Kunjungan ke Aplikasi Alodokter & Halodoc Naik 600% Efek Virus Corona)

Langkah kedua, yakni penegakan hukum. "Kami ada kerja sama dengan kepolisian. Khusus terkait virus corona, kami sudah kirim surat ke Polri," kata dia.

Setidaknya, kepolisian sudah menangani lima kasus hoaks terkait virus corona per 9 Maret. Dua kasus ditangani Polda Kalimantan Timur, dua kasus di Polda Kalimantan Barat, satu kasus lagi ditangani Polresta Bandara Soekarno Hatta.

(Baca: Kominfo Tanggapi Pemblokiran Facebook dan Twitter pada Akun soal Papua)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan