Gojek Dapat Pendanaan Rp 18 Triliun, Amazon Dikabarkan Ikut Negosiasi

Gojek
Ilustrasi, logo Gojek
Penulis: Desy Setyowati
17/3/2020, 15.11 WIB

Gojek memperoleh investasi US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18 triliun. Dengan begitu, decacorn Tanah Air ini telah mengumpulkan pendanaan seri F hampir US$ 3 miliar.

Informasi itu diketahui dari memo internal yang dikirim oleh co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi pada hari ini (17/3). Putaran pendanaan itu ditutup pekan lalu.

Hanya, tidak disebutkan nama investor yang terlibat dalam pendanaan baru tersebut. Namun, dikutip dari Business Times, Amazon disebut-sebut sempat bernegosiasi untuk terlibat dalam putaran pendanaan itu.

(Baca: Amazon Dikabarkan Bakal Beli Saham Gojek)

Startup penyedia layanan on-demand itu menutup putaran pendanaan seri F pertama senilai US$ 1 miliar pada awal tahun lalu. Investor yang terlibat yakni Mitsubishi Motors Corporation, Mitsubishi Corporation, Mitsubishi UFJ Lease & Finance dan Visa, yang masuk pada Juli 2019.

Co-CEO Gojek mengindikasikan bahwa putaran pendanaan seri F belum ditutup. “Kami tidak berhenti di sana karena masih melihat permintaan yang kuat di antara komunitas investasi untuk bermitra dengan kami,” tulis kedua co-CEO Gojek dalam memo bersama dikutip dari Deal Street Asia, Selasa (17/3).

Keduanya menyampaikan bahwa ada sejumlah percakapan lanjutan yang menarik, dan akan segera diperbarui hasilnya. Mereka juga telah menyampaikan pada tahun lalu bahwa perusahaan menargetkan investasi lebih dari US$ 3 miliar.

(Baca: Dikabarkan Merger dengan Gojek, Grab Justru Dapat Investasi Rp 11,8 T)

"Bisnis yang baik seperti kita akan selalu menarik investasi, tetapi ketika perlambatan ekonomi terus berlangsung, ketersediaan investasi itu akan berkurang. Jadi kita harus fokus pada setiap dolar di mana kita pikir itu akan membuat dampak terbesar dan tidak mengambil sumber daya kita begitu saja, " kata keduanya.

Pada pertengahan tahun lalu, perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS) Amazon melakukan pembicaraan awal untuk membeli saham Gojek. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh dua sumber Reuters yang mengetahui rencana tersebut dan tak ingin diketahui identitasnya.

Namun, detail rencana pembelian saham tersebut belum diketahui. Amazon dan Gojek juga tidak memberikan tanggapan kepada Reuters. Pembicaraan kedua pihak sebelumnya juga dilaporkan oleh Wall Street Journal.

(Baca: Pemegang Saham Dikabarkan Desak Softbank Merger Gojek dan Grab)

Beberapa waktu lalu, para pemegang saham  Gojek dan Grab dikabarkan sedang melobi SoftBank untuk mendorong realisasi merger kedua decacorn Asia Tenggara ini. Laporan Financial Times menyebut pemegang saham kedua perusahaan tersebut mempunyai kekuatan cukup besar untuk melobi kepentingan mereka.

Di tengah kabar merger tersebut, Grab justru lebih dulu mendapat investasi US$ 850 juta atau sekitar Rp 11,84 triliun pada akhir bulan lalu (25/2). Pendanaan itu diperoleh dari investor Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan TIS Inc. Dana segar itu akan digunakan untuk menyediakan layanan keuangan yang dapat diakses konsumen di Asia Tenggara.

(Baca: Gojek Luruskan Kabar Rencana Merger dengan Grab)