Corona Mewabah, Gojek & Grab Beri Pengemudi Bantuan Keuangan & Masker

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, pengemudi ojek online menunggu penumpang di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).
Penulis: Desy Setyowati
18/3/2020, 20.46 WIB

Pengemudi taksi dan ojek online tergolong rentan tertular virus corona, karena bertemu dengan banyak orang dan bekerja di luar ruangan. Startup penyedia layanan on-demand Gojek dan Grab memberikan bantuan keuangan dan masker kesehatan bagi mitra pengemudi.

Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, mitra pengemudi berperan penting bagi operasional layanan melalui platform. Karena itu, perusahaan memberikan paket GrabCare, berupa bantuan keuangan dan medis kepada mitra pengemudi.

Namun, paket GrabCare hanya diberikan kepada mitra pengemudi positif corona dan yang dikarantina sesuai mandat otoritas kesehatan publik atau pemerintah. “Kami menempatkan berbagai upaya pencegahan tambahan dan paket dukungan untuk melindungi kesehatan, kesejahteraan dan keberlangsungan hidup mitra,” kata Neneng dalam siaran pers, Rabu (18/3).

(Baca: Driver Rentan Tertular Corona, Gojek Siapkan Skema Bantuan Pendapatan)

Selain itu, perusahaan memberikan 100 ribu masker kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online. Masker itu dapat diambil di GrabBike Lounge dan dapat ditukarkan melalui program GrabBenefits.

Mitra pengemudi ojek online dan penumpang dapat mengambil masker yang disediakan di empat stasiun kereta api yakni Sudirman, Gondangdia, Manggarai, dan Tebet pada Pukul 7.00 hingga 10.00 WIB. Selain itu, disediakan hand sanitizers di 11 GrabNow Shelters dan tiga GrabBike Lounge.

Pengemudi GrabBike juga dapat menggunakan GrabBenefits, untuk mendapat diskon layanan mencuci jaket dan helm, serta membeli vitamin. Semua skuter GrabWheels dibersihkan setiap hari.

(Baca: Asosiasi Driver Ojol Minta Aplikator Sediakan Masker, Begini Kata Grab)

Lalu, petugas lapangan Grab menerapkan pemeriksaan suhu tubuh di kios mitra GrabKios dan GrabFood. Decacorn asal Singapura itu juga menyediakan Grab Safety Hotline, Pusat Bantuan di Aplikasi Grab Driver, dan melalui forum online.

Pesaing Grab yakni Gojek juga memberikan bantuan keuangan. Decacorn Tanah Air ini menyiapkan skema bantuan pendapatan bagi mitra pengemudi positif virus corona sejak kemarin (17/3).

Bantuan yang dimaksud dengan memberikan dukungan pendapatan dan menghentikan sementara cicilan yang berjalan seperti premi asuransi, kredit kendaraan dan lainnya.

Bantuan itu berlaku hingga yang bersangkutan kembali bekerja. Gojek mengklaim sebagai perusahaan penyedia layanan on-demand pertama di Indonesia yang memberlakukan skema bantuan pendapatan bagi mitra pengemudi.

(Baca: Efek Virus Corona, Gojek Bagikan Ribuan Masker ke Driver Ojek Online)

“Gojek berupaya untuk tetap membuat masyarakat menjalani kehidupan senormal mungkin di tengah tantangan covid-19, termasuk para mitra di ekosistem kami,” kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam siaran pers, Rabu (18/3).

Gojek juga memberlakukan penonaktifan sementara akun mitra yang sedang diobservasi terkait virus corona. Nonaktif akun berlaku hingga adanya konfirmasi tes kesehatan dari pemerintah.

Selain itu, tersedia tim yang membantu mitra terhubung dengan rumah sakit atau otoritas kesehatan, jika memiliki isu terkait virus corona. Tim tersebut bekerja 24 jam.

(Baca: Corona Menular via Helm, Asosiasi Ojol Minta Protokol ke Gojek & Grab)