Pemerintah berencana memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan mendistribusikan bahan pokok melalui warung-warung tradisional di tengah pandemi corona. Kabarnya, penyaluran bantuan itu akan melibatkan startup seperti Tanihub dan Wahyoo.
Sumber Katadata.co.id mengatakan, pemerintah menyiapkan program bertajuk ‘Warung di Sekitar Kita’. Tujuannya untuk menghubungkan pembeli yang berada di rumah—dalam rangka phisycal distancing—dengan warung guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pendiri sekaligus CEO TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan menyambut baik langkah pemerintah menginisiasi program itu, terutama jika benar melibatkan startup. Ia mengaku belum mendapatkan informasi terkait hal ini.
"Namun, perlu ada kepastian akses ketika membawa atau mendistribusikan bantuan bahan pangan, terutama saat banyak daerah yang membatasi akses seperti sekarang ini," ujar Ivan kepada Katadata.co.id, Selasa (31/3).
(Baca: Warga Miskin, Pekerja Informal & Ojol Dapat Bantuan Tunai Efek Corona)
Selain itu, perlu ada koordinasi skala besar jika benar startup yang mendigitalkan warung ikut terlibat mendistribusikan BLT maupun bantuan lainnya. Utamanya, koordinasi dengan distributor.
Secara keseluruhan, jika rencana itu jadi dilaksanakan, maka permintaan produk ke petani bakal meningkat. Sejauh ini, penjualan buah, sayur, dan hasil tani di platform TaniHub melonjak.
Namun, ia tidak memerinci seberapa besar peningkatannya. "Produk tanaman herbal dan yang bermanfaat untuk meningkatkan imun tubuh juga melonjak tajam lebih dari 20%," ujar dia.
Saat ini, layanan TaniHub tersedia di Bogor-Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Selama pandemi corona, perusahaan mencatat ada penambahan 40 ribu pengguna baru.
(Baca: TaniHub dan HappyFresh Banjir Pesanan Imbas Pandemi Virus Corona)
Senada dengan TaniHub, Founder and CEO Wahyoo Peter Shearer mengaku belum mengetahui rencana pemerintah melibatkan startup untuk menyalurkan bantuan. Namun, ia mendukung penuh wacana tersebut jika benar akan dilakukan.
Sebab, berdasarkan riset internal terhadap 50 mitra warungnya, 80% di antaranya mengaku pendapatannya menurun selama sepekan terakhir. "Saya rasa bagus sekali, karena akibat pandemi ini banyak yang kehilangan pekerjaan dan pemasukan,” ujar Peter.
Saat ini, Wahyoo telah beroperasi di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. (Baca: Startup Digitalisasi Warung, Wahyoo Target 13 Ribu Mitra Tahun Ini)
COO sekaligus Co-founder Tukangsayur.co Endang Ahmad juga mendukung pemerintah, jika melibatkan startup dan warung dalam menyalurkan bantuan. "Jadi pemerintah dapat mengakomodir serapan produksi petani yang saat ini banyak tidak terserap pasar," ujar Endang.
Edang menyebutkan, pendapatan mitra petaninya rerata naik lima sampai delapan kali lipat. Jumlah pengguna juga meningkat 10 kali lipat. "Tiap hari meningkat," ujar dia.
Bahkan ia mengaku kewalahan memenuhi permintaan, lantaran keterbatasan stok. Untuk ia berencana menambah mitra penjual, yang saat ini 200 orang di 20 kota.
(Baca: Retail Offline Tutup Gerai, Marketplace Bahan Pangan Justru Menjamur)
Dalam siaran pers, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan stimulus ekonomi, salah satunya dengan memperkuat daya beli masyarakat. Hal ini untuk mendorong penjualan produk UMKM.
“Selain itu, kami juga sedang memikirkan bagaimana warung-warung tradisional yang saat ini jumlahnya cukup banyak, sekitar 3,5 juta, dapat tetap berjualan dan mendapatkan pasokan barang dari pemerintah maupun swasta,” kata dia dalam siaran pers, akhir pekan lalu.
Warung-warung tersebut nantinya dapat membantu pemerintah mendistribusikan kebutuhan pokok ke warga sekitar tanpa harus terjadinya perkumpulan massa. “Pemerintah tidak tidak bisa sendiri dalam menangani situasi ini. Perlu ada kerja sama dengan swasta dan masyarakat, baik dalam penanganan kesehatan maupun menggerakkan perekonomian,” katanya.
(Baca: Gabung Warung Pintar, Omzet Pemilik Warung Tembus Rp 1,4 Miliar/Tahun)