Pemerintah Imbau Tak Mudik, Tiket.com Keluhkan Transaksi Turun Drastis

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi, aplikasi tiket.com. Perusahaan rintisan tersebut menyebut pembatasan mudik lebaran akan berakibat pada penurunan transaksi pada layanannya.
Editor: Ratna Iskana
13/4/2020, 22.20 WIB

Pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak mudik lebaran demi mencegah penyebaran Covid-19. Startup penyedia platfom online travel agent (OTA), Tiket.com, pun menyebut transaksi layanan akan terdampak kebijakan tersebut.

"Bakal sangat drastis sekali penurunannya," ujar Chief Marketing Officer (CMO) Tiket.com Gaery Undarsa dalam video conference, Senin (13/4). Hanya, ia enggan merinci berapa persen penurunannya.

Apalagi, ia melanjutkan, para pemudik umumnya berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Banten (Jabodetabek) yang bakal menerapkan Pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Mereka mau keluar juga akan susah," ujar Gaery.

Lebih lanjut dia mengatakan tradisi mudik merupakan momentum yang sangat ditunggu oleh masyarakat. Sebab, bertepatan dengan lebaran dan liburan sekolah.

(Baca: Pembatalan Tiket di Traveloka & Tiket.com Naik Imbas Imbauan Tak Mudik)

Biarpun begitu, perusahaan mengapresiasi imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah. Hal itu untuk mencegah virus corona.

"Sebaiknya kita bersabar sedikit, kalau bisa tunda dulu (rencana mudiknya) sementara waktu. Terkecuali, memang terpaksa harus berpergian karena urusan medis atau pemerintah," ujar Gaery.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menaikan tarif batas atas (TBA) maskapai menjadi dua kali lipat. Harga tiket pesawat pun bakal semakin mahal.

Gaery mengatakan kebijakan tersebut akan berpengaruh pada layanan perusahaan. "Tapi mungkin dampaknya untuk saat ini akan sangat minim," ujar dia.

Ia melanjutkan, perusahaan bakal tetap  fokus untuk mempertahankan pelanggan dan bisnisnya selama pandemi corona.  Sebelumnya, Tiket.com mencatat bahwa permintaan tiket pesawat naik 150% menjelang mudik lebaran tahun lalu dibanding periode sama di 2018.

(Baca: Tangkal Covid-19, Tiket.com Pangkas Pemasaran dan Bidik Segmen Baru)

Reporter: Cindy Mutia Annur